Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ingin fokus penggunaan anggaran tertuju pada pembangunan rumah susun.
Triwulan pertama 2016, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan penyerapan anggaran berkisar 13,86 persen. Dibandingkan setahun lalu, penyerapan meningkat 11 persen.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebut meningkatnya penyerapan karena fokus Pemprov DKI menggunakan anggaran untuk proyek infrastruktur.
"Kita fokus di pembangunan jembatan dan rumah susun. Otomatis kontraknya baru bulan Mei. Kan juga konsolidasi," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (27/4).
Percepatan penyerapan anggaran, terutama dalam pengadaan lahan seharusnya bisa dilakukan. Namun belum terealisasi.
"Harusnya percepatan bisa beli lahan. Itu yang saya bilang. Nanti kita mau ubah beli lahan diserahkan ke Wali Kota," ujar mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Total anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah Rp67,1 triliun. Yang terserap 13,86 persen atau Rp8,03 triliun.
Wakil Kepala Badan Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Michael Rolandi sebut ada beberapa kesalahan teknis yang menyebabkan input penyerapan tidak dapat diterima Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Sekretariat Negara (Setneg).
Sehingga, jika dilihat dari Kemendagri, data penyerapan masih 0 persen.
"Ini belum diinput. data penyerapan kita sampai dengan posisi sekarang ada, belanja ya total Rp8,03 triliun, realisasi per 22 april. Atau 13,86 persen. Belanja tak langsung sudah Rp 5,63 triliun atau 22,04 persen. Totalnya sudah 13,86 persen. Ini perkara diinput saja, link ke Kemendagri dan setneg jadi enggak update," imbuh dia.