TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Teguh Santosa mendatangi Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jakarta di Jalan Murtado, Pramuka Raya, Jakarta Pusat, Rabu, (27/4/2016) kemarin.
Bang Teguh, sapaan karib Teguh Santosa, datang ke kantor Partai "Gus Dur" ini untuk mengembalikan berkas formulir pendaftaran sebagai calon Gubernur DKI dari PKB pada Pilkada 2017 mendatang.
Bang Teguh datang ke Kantor PKB diiringi oleh tim suksesnya, termasuk Koordinator Teguh 24 Jam Abdullah Rasyid dan Mantan Juru Bicara Presiden Gus Dur, Adhie Massardi. Kedatangan tim Bang Teguh sekitar pukul 14.30 WIB disambut langsung oleh pengurus DPW PKB Jakarta desk Pilkada DKI Jakarta.
Achmad Muslim, Humas Desk Pilkada DKI DPW PKB membeberkan, Teguh Santosa merupakan bakal calon Gubernur ketiga yang telah mengembalikan formulir pendaftaran ke DPW PKB.
Sebelumnya, ada bakal calon Gubernur Hasnaeni dan Hasniati yang juga telah mengembalikan ke Partai dengan warna kebesaran hijau ini.
Muslim menuturkan proses penjaringan calon Gubernur DKI dari partainya sengaja dibuka secara luas ke publik, kepada seluruh warga DKI Jakarta.
PKB menjalankan fungsinya sebagai Partai politik, untuk jadi sarana bagi para figur-figur terbaik agar diusung dalam pencalonan Gubernur DKI dari PKB.
"Kita sangat berharap calon-calon Gubernur yang mendaftar di PKB, betul-betul tokoh yang memiliki kompetensi. Mereka yang mendaftar adalah figur-figur terbaik yang akan bertarung di Pilkada DKI," ujar Muslim dalam rilis yang masuk ke redaksi Tribunnews.com.
Usai mengembalikan formulir pendaftaran, bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Bang Teguh menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PKB karena telah memberikan dirinya kesempatan untuk mendaftar lewat partai ini.
Pada kesempatan itu, Bang Teguh juga menyampaikan pandangannya terkait problema DKI Jakarta kepada pengurus DPW PKB dan media yang hadir.
"Saya sengaja memilih PKB karena PKB adalah partai yang terlahir dari rahim reformasi. Saya apresiasi partai ini."
"Saya bawa juga salah satu Jubir Gus Dur sewaktu Presiden, Mas Adhie Massardi," ujar Teguh.
Kepada pengurus DPW PKB, Teguh menjabarkan dirinya berkeinginan ingin menjadi Jakarta sebagai "Centre of Excellent", yang adil dan manusiawi tanpa diskriminasi.
Pemerintahan Bang Teguh kelak akan memberikan perhatian khusus pada masyarakat kelas bawah.
Ia mengajak publik mengingat bagaimana pertarungan Pilpres Amerika Serikat, dari Partai Demokrat antara Hillary Clinton melawan Barrack Obama.
Kedua kader Partai Demokrat ini ternyata memiliki pandangan yang berbeda dalam hal membangun Amerika Serikat.
Clinton, dikatakan Teguh, mewarisi sikap politik suaminya, Bill Clinton yang akan membentuk pemerintahan yang efektif dan simpel, kemudian disebut "Small Government".
Negara di mata Hillary Clinton, hanya berperan sebagai penyedia regulasi atau peraturan, lalu warga Negara dipersilahkan terlibat "pertarungan" secara bebas. B
erbeda dengan kebijakan pemerintahan Barrack Obama, di mana Obama mengganggap "Small Government" sama saja dengan memberikan kesempatan bagi yang memiliki kekuasaan untuk menindas masyarakat lemah.
Sehingga kemudian, Obama menggagas "Big Government", dimana pemerintah tidak hanya menjadi penonton semata, tapi harus memberikan intervensi terhadap kebijakan publik.
"Karena pada kenyataannya ada orang yangg hanya punya kemampuan kaki lima, ada yang berkemampuan besar seperti Multinational Coorporation (MNC). "
"Kalau diberi semua kebebasan berusaha, akan hancurlah orang-orang kecil. Semestinya, dimanapun, pemerintah memberikan perhatian ekstra bagi masyarakat kecil," tegas Bang Teguh.
Alumni Jurusan Ilmu Pemerintahan Unpad ini mengatakan pembelaan terhadap masyarakat kecil sudah menjadi pilihan media yang dipimpinnya.
Ketidakhadiran dirinya di lokasi penggusuran Jakarta Utara, bukanlah berarti dirinya tidak membela kepentingan masyarakat kecil yang tertindas di Pasar Ikan dan Luar Batang, Jakarta Utara.
"Media saya sejak dulu sudah membela, berkomitmen membantu orang kelas bawah," tandas Bang Teguh.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama juga, salah satu Humas DPW PKB untuk urusan Pilkada DKI, Heryandi menyambut baik langkah Bang Teguh mendaftar sebagai calon gubernur DKI dari PKB.
Ia menilai, sosok seperti Teguh harus didorong untuk berani berbuat dan membenahi Jakarta.
"Orang baik yang ingin maju itu harus didorong dan didukung," kata Heryandi.
PKB sendiri membuka pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta hingga 1 Mei mendatang.
Sejauh ini, sudah ada 15 Bakal Calon Gubernur yang telah mendaftar ke PKB.
Mekanisme selanjutnya, setelah pengembalian formulir, lalu akan ada verifikasi berkas bakal calon Gubernur selama dua minggu, kemudian berakhir pada penyampaian visi dan misi para bakal calon Gubernur yang telah mendaftar, di hadapan pengurus DPW PKB Jakarta.(*)