TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memaparkan konsep penataan di sekitar Luar Batang, termasuk niatannya untuk mempercantik Masjid Luar Batang.
Ahok mengatakan rencana itu sudah digembar-gemborkan sejak dirinya menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Tepatnya pada 2013 lalu. Masjid Luar Batang bisa dijadikan wisata religius.
"Waktu Wagub saya sudah bilang, Masjid Luar Batang indahnya luar biasa, karena wisata religius. Bisa menampung PKL (pedagang kaki lima) banyak, dan menghidupkan Pelabuhan Sunda Kelapa," ujar Ahok di Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (1/5/2016).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menyusun rencana untuk menjadikan Luar Batang, Akuarium, Pasar Ikan, dan kawasan Museum Bahari menajadi Wisata Bahari.
Kapal-kapal tradisional pinisi di Pelabuhan Sunda Kelapa tetap akan dipertahankan.
"Mau buat semodern apa pun, tidak boleh kanal untuk pinisi ditarik. Saya ingin kapal pinisi tetap di hadapan Masjid Luar Batang. Pinisi harus tetap ada, suapaya sejarah lama kita terulang, tapi bukan VOC, kita yang menguasai," ucap Ahok.
Selain itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyediakan relokasi untuk warga Luar Batang yang letaknya di sekitar Luar Batang. Tersedia lahan seluas 7.000 meter persegi.
Berkisar 4.000 meter persegi sudah dibeli oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI.
Penataan tidak merobohkan Masjid Luar Batang karena merupakan cagar budaya.
Sedangkan untuk kanal perlu segera dibuat sheet pile atau dinding turap yang saat ini masih dalam proses lelang.
Sisanya, tengah dirundingkan. (Plt) Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Hariadi menjelaskan lokasi rumah susun tidak jauh dari Masjid Luar Batang.
"Pada dasarnya, kalau sudah berdiri untuk kebutuhan warga yang ada di sekitar Luar Batang, karena ada masyarakat yang terkena dalam penataan, sehingga direlokasinya tidak jauh dari Masjid Luar Batang itu sendiri," imbuh dia.