TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berlangsung selama 9-11 Mei 2016 di Jakarta ternyata belum semua pelaksanaannya berbasis komputer.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan meski belum merata pelaksanaan UN dipastikan berjalan dengan baik.
"Saya pikir kesiapannya semua baik. Anak-anak juga saya tanya tadi semuanya siap," ucap Ahok di MTSN 3 Jakarta, Jalan Pupen, Jakarta Selatan, Senin (9/5/2016).
Seperti diketahui, pelaksanaan UN di Jakarta diketahui belum sepenuhnya berbasis komputer.
Data dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta baru 109 sekolah dengan jumlah peserta 17.098 siswa yang melangsungkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Sementara SMP dan setara yang masih menggunakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) ada sebanyak 1.425 sekolah dengan jumlah siswa 135.193 siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Sopan Adrianto mengakui DKI belum sepenuhnya menggunakan sistem UNBK.
Namun dia menegaskan ada peningkatan sebesar 13 persen untuk sekolah yang mengafakan UNBK.
"Tahun lalu tidak ada sama sekali," imbuh dia.
Demi mengatasi persoalan kurangnya komputer, Dinas Pendidikan berencana mengadakan kerjasama dengan sejumlah Universitas di Jakarta untuk meminjamkan komputernya kepada sekolah yang belum memiliki komputer.
"Bahkan sudah ada yang menawarkan kerjasama," kata Sopian.
Selain itu, kata Sopian, pihaknya tengah mengusahakan subsidi komputer silang antara sekolah yang memiliki komputer.
Untuk SMA yang sudah selesai melaksanakan UNBK, komputernya akan segera dipinjamkan ke SMP ataupun SD yang belum memiliki kekurangan.
Pengadaan komputer baru untuk penunjang kegiatan belajar mengajar di Jakarta juga telah dianggarkan.
Pengadaan akan diusulkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBS) 2017.
"Memang masih ada yang berbasis kertas. Kita harap tahun depan mulai full komputer," tutup Ahok.