News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Wanita Muda

Pertanyaan-pertanyaan Netizen yang Belum Terjawab di Kasus 'Sadis' Enno Parihah

Penulis: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas menggiring tersangka pembunuhan menggunakan cangkul disertai perkosaan saat gelar perkara di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/5/2016). Petugas Gabungan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil mengamankan tiga orang tersangka RAR (24), RAI (16), dan IH (24) yang merupakan tersangka pembunuhan menggunakan cangkul disertai perkosaan terhadap korban EN (19) di kawasan Dadap, Tangerang. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah pertanyaan-pertanyaan netizen masih belum terjawab pada kasus sadis yang menimpa Enno Parihah (18) meski tersangka sudah ditangkap, Rabu (18/5/2016).

Beberapa netizen bahkan menengarai ada sedikit kejanggalan atas kasus tersebut.

"Dendam seperti apakah yang bisa membuat Enno layak diperlakukan demikian?"

"Ya Allah mengapa bisa sekejam itu?"

"Apakah para pelaku tidak dilahirkan dari rahim seorang wanita?"

"Kenapa membunuh Enno dengan cara yang tak masuk akal, sadis dan mengerikan?"

"Cangkul siapa itu? Kenapa tiba-tiba ada di rumah tersebut?"

Pertanyaan-pertanyaan inilah yang menghiasi komentar pada pemberitaan kasus Enno Parihah di website Tribunnews.com maupun di fanpage Facebook Tribunnews.com.

Catatan redaksi, pertanyaan-pertanyaan tersebut diganti secara redaksional, namun makna pertanyaan seperti yang disampaikan di atas.

Deretan pertanyaan itu yang masih menjadi tanda tanya.

Netizen berharap pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa terjawab tuntas.

Belum lagi harapan-harapan netizen agar pelaku dihukum mati bahkan beberapa berharap pelaku mendapatkan perlakuan yang sama seperti yang ia lakukan pada korban.

Netizen juga mendoakan agar Enno masuk surga.

Lantunan doa dan kepedihan terlihat dari postingan-postingan netizen di kolom komentar.

Berikut beberapa suara netizen yang prihatin dengan kondisi Enno.

Mira Taha: Ya allah sampe merinding bacanya, kaga kebayang kesakitan yg dirasa eno saat itu.

Ya allah tempatkan lah dia disurga, dan semoga pelakunya dihukum mati amin ya allah

Sherly Dian Angela: Mengapa bisa sekejam itu ...tambah marak sekali kasus kekerasan sexsual. Kekerasan thp perempuan....

Kiki Dadan: Insyaallah gadis ini digantikan surganya allah,meskipun sakitnya rintihan akibat organ vitalnya dirusak orang yg syarap akal pikirannya..

Bagi keluarga korban tabah saja pasti dibalik cobaan ada hikmahnya.

Buat pelaku seharusnya dihukum mati meskipun uu pidana kita digolongkan hukum anak2 dia masih dibawah umur 15 tahun tapi gak sebanding dengan perbuatan di luar batas norma

Riana Damayanti: Ya Allah tempat kan kak eno di sisimu dan berikan hukuman yg setimpal buat pelaku jahanam ini.

Dia bukan lagi manusia tapi iblis yg menjelma ,sebagai manusia mereka gk layak hidup lgi di dunia bhkn untuk menikmati udara didunia ini..

Smg kluarganya tabah dlm menjlni cobaan ini aminnn.

Kondisi korban mengerikan

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti, mengatakan sesuai pemeriksaan luar  ditemukan luka terbuka pada pipi kanan, luka lecet pada pipi kanan korban serta memar pada bibir atas dan bawah.

Juga ada luka lecet pada leher.

Kemudian, luka terbuka dan pendarahan di alat kemaluan yang diakibatkan kekerasan benda tumpul, luka lecet pada dada kiri dan kanan serta pada kedua payudara yang dikelilingi memar melingkar akibat gigitan manusia.

“Hasil autopsi terdapat luka robek di bagian hati sampai ke atas paru-paru dan luka pada rongga dada."

"Luka diakibatkan 90 persen gagang cangkul masuk ke organ vital korban. Luka dua (payudara) dan leher patah akibat dipukul cangkul,” ujarnya, Selasa (17/5).

Sementara itu, untuk pemeriksaan dalam, di organ bagian dalam korban ditemukan patah tulang pipi kanan berlubang, patah tulang rahang kanan, luka terbuka yang menembus lapisan penutup rongga panggul penggantung urat besar sebelah kanan.

Kemudian, robeknya hati sampai belakang bawah menembus ke atas dekat rongga dada kanan, robeknya paru-paru kanan bagian atas sampai bawah, pendarahan pada rongga dada 200 cc dan rongga perut 300 cc.

Pembunuhan sadis

Pembunuhan paling sadis di Tangerang, dengan kondisi korban (maaf) gagang pacul dimasukkan ke dalam kemaluan gadis, akhirnya terungkap.

Enno Fariah alias EF (18), korban pembunuhan di Dadap, Kabupaten Tangerang, hasil penyidikan sempat diperkosa oleh tersangka secara bergiliran, yaitu RA (15), R (20), dan IP (24).

"Korban dibekap pakai bantal oleh salah satu tersangka hingga lemas. Setelah lemas, mereka memerkosa korban secara bergantian," tutur Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, AKBP Sutarmo, Senin (16/5/2016).

Lalu, para pelaku membunuh pelaku dengan cara menancapkan pacul ke bagian alamat kelamin korban.

Fakta mengerikan dari kepolisian yakni saat pacul ditancapkan (maaf) ke dalam kemaluan, Enno Fariah masih dalam keadaan hidup.

"Takut korban saat tersadar akan melaporkan, ketiganya membunuh dengan menancapkan pacul ke bagian alat kelamin korban,” kata dia.

Semula ketiga pelaku ingin membunuh korban menggunakan pisau.

Namun, karena tak ada pisau, dan hanya menemukan pacul, maka benda itu digunakan untuk menghabisi nyawa korban.

Saat salah satu tersangka mengecek ke dapur untuk mencari pisau, ternyata tak ditemukan.

Lalu, tersangka keluar kamar untuk mencari benda lain selain pisau dan berhasil menemukan cangkul yang berada tak jauh dari kamar korban.

"Pacul itulah alat yang digunakan ketiga tersangka untuk menghabisi korban," tambahnya.

Penangkapan tersangka

Jajaran Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Dit Reskrimum Polda Metro Jaya dibantu Polres Metro TangerangKota dan Polresta Tangerang Kabupaten mengamankan seorang laki-laki di Dadap, Kabupaten Tangerang, Minggu (15/5/2016) sekitar pukul 04.00 WIB.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi Setiyono, mengatakan pria itu ditangkap diduga terlibat dalam pembunuhan Enno Fariah.

"Kami mendapatkan handphone korban di kantong celananya. Yang bersangkutan 1X24 Jam sedang dilakukan interogasi di Jatanras Polda Metro Jaya," kata Awi Setiyono kepada wartawan, Minggu (15/5/2016).

Selain membawa terduga pelaku pembunuhan, aparat kepolisian turut menyita barang bukti diduga terkait kasus pembunuhan Eno.

Barang bukti berupa, satu sepeda motor Satria F berplat nomor B6767GZL dan dua buah kasur lipat.

Di kasur lipat tersebut ada bercak noda darah.

Barang bukti itu dibawa menggunakan mobil double cabin dari Polsek Teluk Naga.

Sebanyak tiga orang aparat kepolisian terlihat merapikan barang bukti yang ditaruh di depan kantor Sub Direktorat Reserse Mobile (Resmob) Dit Reskrimum Polda Metro Jaya.

"Kami masih melakukan pengembangan. Sampai saat ini belum ada pelaku yang tertangkap," kata Kasubdit Resmob Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Eko Hadi Santoso saat dihubungi.

Tiga tersangka

Aparat kepolisian telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka kasus pembunuhan Enno Parihah alias EF (18).

Para tersangka diduga membunuh EF karena permasalahan asmara.

Ketiga tersangka adalah RA (15), R (20), dan IP (24). Mereka mengenal EF.

Sampai saat ini, mereka masih dimintai keterangan secara intensif di Mapolda Metro Jaya.

"Dari penuturan tersangka, ini motif asmara," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, kepada wartawan, Senin (16/5/2016).

Menurut pengakuan para tersangka, mereka bekerjasama saat membunuh EF. Mereka mengenal saling mengenal dengan korban.

"Yang bersangkutan dengan almarhum saling kenal," kata dia.

Awi menambahkan, pelaku berusia lebih muda daripada korban.

Status pelaku itu masih pelajar SMP.

Ibunda penasaran lihat wajah pelaku

Pada waktu yang sama, aparat kepolisian turut membawa Mahfudoh, ibu kandung Enno, dan Dita, kakak kandung Enno.

Mereka dijemput aparat kepolisian di kediaman Kampung Bangkir RT/RW 12/003, Desa Pengandikan, Lebakwangi, Kabupaten Serang pada hari Minggu sekitar pukul 04.00 WIB.

Aparat kepolisian tak menjelaskan kepada mereka tujuan membawa ke Mapolda Metro Jaya. Mereka pun belum menerima informasi pelaku pembunuhan Enno telah tertangkap.

Pihak keluarga merasa penasaran seperti apa wajah pelaku yang telah tega membunuh.

"Tadi ditelepon, lalu, dijemput. Saya tanya ada apa? Coba ke sini saja. Tadi dibawa pukul 04.00 WIB. Katanya pelaku sudah tertangkap ya. Sini coba lihat wajah pelaku. Saya penasaran seperti apa wajah orangnya," ujar Mahfudoh kepada wartawan.

Mahfudoh terakhir kali bertemu dengan Enno saat sang buah hati pulang ke kampung halaman di Pengandikan, Serang, Jumat (6/5/2016).

Fikri, ayah Enno mengantar anaknya pulang dari tempat kos di Dadap, Kabupaten Tangerang. Di kesempatan itu, Enno bercerita sempat bertengkar dengan seorang wanita.

Dia mengaku pertengkaran itu terjadi di pabrik tempat Enno bekerja di PT Polyta Global Mandiri. Eno mengatakan kepada orang tuanya, dia sedang tertawa saat perempuan itu lewat dihadapannya. Mahfudoh menduga perempuan itu tersinggung kepada anaknya.

"Dia pulang terakhir pas Jumat yang ada libur panjang. Pada Jumat minggu ini meninggal. Dia cerita habis berantem dengan perempuan. Dia cerita, tetapi tak bilang alasan apa. Enno diancam. Enno diseret keluar," kata dia.

Lalu, Enno sempat mengatakan kepada ibunya.

"Kasar tidak dapat halus dikerjain," kenangnya tanpa mengerti apa maksud ucapan anaknya.

Mahfudoh mempunyai firasat akan kehilangan anak keempat dari tujuh bersaudara itu.

Firasat berupa mendengar suara burung hantu di sekitar tempat tinggal dan tingkah laku berbeda dari Enno.

Sebelum pulang untuk terakhir kali, Enno sempat menelepon ibunya.

Dia mengatakan ingin membawa sesuatu untuk orang rumah.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini