TRIBUNNEWS.COM, BOGOR -- Video berdurasi 15 menit yang menayangkan keceriaan bocah perempuan LN (2,5 tahun) diperlihatkan oleh seorang warga di tengah-tengah rekonstruksi oleh pelaku Budiansyah di Kampung Pabuaran Tonggoh, Desa Girimulya, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Kamis (26/5).
Dalam video yang di buat bulan Maret 2016 itu, korban terlihat begitu ceria, menyanyi, karena saat itu bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-2.
Ahmad Samiran (53), ayahanda LN, yang hadir dalam rekonstruksi sempat menitikkan air mata.
Sedangkan istrinya Nurul Yana (28) malah dijaga keluarganya karena beberapa kali limbung.
"Berat bagi istri saya, karena ini anak pertamanya," kata Samiran.
Ayah dan ibunda almarhumah memang diminta ikut hadir untuk melihat secara langsung rekonstruksi (reka ulang) yang dilakukan oleh Satuan Reskrim Polres Bogor.
Ahmad Samiran, mengatakan, dirinya ingin pelaku dihukum berat karena sudah memperkosa dan membunuh putri kecilnya itu.
"Saya mohon Jaksa dan Hakim memberikan vonis yang setimpal untuk pelaku. Kalau saya sih inginnya dihukum mati saja itu pelaku," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com (Wartakota Network), Kamis (26/5/2016).
Soal Penilaian Harian Beserta Kunci Jawaban Mapel Informatika Kelas 10 SMA/MA Materi Sistem Komputer
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Ahmad dan istrinya melihat jalannya rekonstruksi dari jarak yang agak jauh. Dia sengaja tidak melihat atau mendekati pelaku saat digiring oleh petugas Satuan Reskrim Polres Bogor karena takut emosi.
"Saya enggak mau ngeliat pelaku, takutnya terbawa emosi," kata Ahmad di sekitar lokasi kejadian.
Menurutnya, anaknya sempat hilang selama 33 jam sebelum akhirnya diketemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia di belakang rumah pelaku.
"Bayangin saja, anak sekecil itu diperkosa terus dibunuh bahkan jasadnya dihilangkan selama 33 jam. Ini sangat biadab," kata dia.
71 adegan
Budiansyah kemarin memperagakan 71 adegan dalam rekonstruksi itu.
Reka ulang yang dilakukan Satuan Reskrim Polres Bogor ini berlangsung sekitar dua jam sejak pukul 10.30 WIB hingga pukul 12.30 WIB.
Saat tiba dilokasi kejadian, pelaku langsung dibawa petugas masuk ke rumahnya.
Saat adegan ke-22, pria yang sehari-harinya bekerja di pabrik batako di kampungnya mempraktikkan cara membunuh dan memperkosa korbannya yang masih balita.
Rekonstruksi dilakukan secara tertutup di rumah pelaku. Dalam reka ulang itu, polisi menggunakan boneka sebagai pengganti korban.
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Auliya Djabar menjelaskan, dari hasil rekonstruksi ada 28 adegan utama dari total 71 adegan.
"Adegan ke-22 saat korban diperkosa dan dibunuh oleh pelaku," jelasnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, ada 28 adegan utama yang diperagakan dari mulai pelaku bersama korban, diperkosa, dibunuh, ditaruh di dalam lemari es hingga jasad korban dibuang ke belakang rumah pelaku.
"12 saksi yang kami hadirkan, sampai korban ditemukan sudah membusuk oleh warga dan dibawa warga ke rumah sakit," ujarnya kepada wartawan dilokasi kejadian. (wid/tribun bogor)