Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melewati Jalan Pangeran Tubagus Angke, jika tak teliti memang tak akan terlihat jelas sebuah gapura yang berada di ujung gang bertuliskan Masjid Jami Angke (Al-Anwar).
Walau sudah memasuki gang tersebut, rupanya masih banyak orang yang tak sampai ke Masjid yang berdekatan dengan makam keramat Pangeran Syarif Hamid Bin Sultan Syarif Abd Rahman Al-Qodrie tersebut.
"Di sini berbeda dengan Luar Batang. Kalau Luar Batang itu sudah terkenal. Kalau ini masih ngumpet dan tidak terlalu terbuka. Di sini kalau tidak terpanggil batinnya, tidak akan sampai," ujar M Habib, Pengurus Masjid Jami Angke ditemui Tribunnews.com, Selasa (7/6/2016).
Menurutnya, orang yang hendak berziarah atau sekedar ingin merasakan shalat di masjid yang sudah ada sejak abad ke 17 ini, belum tentu bisa langsung sampai.
"Padahal letaknya tak terlalu jauh dari jalan besar. Banyak orang yang nyasar nyariin tapi nggak ketemu," utur pria berumur 63 tahun tersebut.
Menurutnya orang yang tidak menemukan masjid Jami Angke, bukan karena letaknya berada di dalam gang, tetapi lebih karena panggilan batin.
"Kalau orang yang terpanggil batinnya dengan lewat sekali langsung bisa masuk," ucapnya.
Ia mengatakan, peziarah yang datang saat bulan Ramadan justru lebih sedikit dibandingkan hari biasa.
"Di sini terbalik. Justru bulan Ramadan peziarah jarang yang datang ke sini. Ada yang datang satu dua orang, karena di sini kan masih banyak yang belum tahu juga. Beda lah dengan Masjid Luar Batang," ungkapnya.