News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bayi Kembar Hilang Satu saat Operasi Cesar, Raudiah Adukan ke Komnas PA

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Raudiah Elva Ningsih (37) (kerudung hitam kiri), bersama Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait (tengah) dan ibu Raudiah, Kursia (56) di kantor Komnas PA. Raudiah mengadukan kasus hilangnya salah satu bayi kembarnya setelah melahirkan di sebuah rumah sakit. Rabu (15/6/2016)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Raudiah Elva Ningsih (37) mendatangi kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) di Jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (15/6/2016).

Kedatangannya tersebut untuk mengadukan nasibnya yang kehilangan salah satu anak kembarnya, saat dilahirkan di salah satu rumah sakit swasta di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

Raudiah menceritakan, kisah yang dialaminya tersebut bermula saat masuk ke sebuah rumah sakit berinisial HJ untuk melahirkan bayi kembar pada Sabtu (7/5/2016) silam.

Proses persalinan pun dilakukan keesokan harinya melalui operasi caesar yang ditangani lima tim medis rumah sakit tersebut.

Ketika masuk ruang operasi, Raudiah mendengarkan lagu milik Glenn Fredly dengan suara yang cukup keras. Ia pun tidak terlalu ambil pusing dengan kondisi tersebut.

"Dengerin lagu Glenn Fredly kenceng sekali. Awalnya saya berpikir itu untuk menenangkan karena saya nervous mau operasi caesar," ucapnya.

Namun alangkah terkejutnya setelah proses persalinan, ia yang harusnya melahirkan dua orang bayi perempuan ternyata hanya harus kehilangan salah satu anaknya.

Ia pun menduga lagu yang didengarkannya tersebut sebagai bentuk pengalihan.

Padahal, ia telah menyiapkan dua nama untuk bayinya yakni Callyta Yuzira Silva dan Callya Razeena Kivah. Namun, hanya Callyta yang ia terima.

"Tapi setelah kejadian itu, saya berpikir itu untuk mengecoh telinga saya dengan pembicaraan yang ada di ruang operasi," ujarnya.

Ia pun mempertanyakan kemana anak yang baru saja dilahirkan tersebut.

Namun bukan jawaban yang memuaskan, ia malah memperoleh jawaban yang kurang pantas dari seorang asisten dokter.

"Saya bilang anak saya dua, saya punya bukti. Tapi dia bilang anak saya satu dan dia (tim medis) malah marah-marah ke saya dan ngatain saya. Cuma saya ketika itu tidak berdaya, saya tidak bisa buat apa-apa saat itu," katanya.

Kegelisahan Raudiah bukannya tanpa alasan karena hasil USG Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu pada 5 Januari 2016 silam dan hasil USG RSUD Budhi Asih, Cawang pada 22 Maret 2016 kemarin menyatakan dirinya hamil bayi kembar.

"Surat (pengantar) yang dikeluarkan dari rumah sakit HJ juga menyatakan kalau saya gemeli (hamil bayi kembar)," katanya.

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan pihak keluarga hingga saat ini belum mendapat kejelasan terkait hal tersebut.

Ia pun meminta pihak rumah sakit menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya karena itu adalah hak Raudiah sebagai seorang ibu.

"Ibu ini merasa punya dua anak karena hamil kembar dan hasil USG juga menyatakan begitu. Tapi info dari tim dokter ternyata mengatakan ibu ini cuma punya satu bayi dan yang satunya lagi hanya ari-ari besar," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini