TRIBUNNEWS.COM - Secara resmi Presiden Joko Widodo mengusulkan nama Tito Karnavian sebagai calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Rabu (15/6/2016) kemarin.
Lalu bagaimana pendapat netizen? Kamis (16/6/2016).
Pendapat netizen beragam, namun sebagian besar berisi ucapan selamat dan banyak berisi harapan ketika Tito nantinya menjadi pucuk pimpinan kepolisian RI.
Sebelumnya seperti diberitakan Tribunnews.com, dari delapan nama jenderal yang kemungkinan jadi calon Kapolri, ada tiga nama yang muncul dan menjadi usulan netizen.
Ternyata satu di antaranya tepat yakni Komjen Pol Tito Karnavian.
Dua nama lainnya adalah Budi Gunawan dan Budi Waseso.
Sebagian besar netizen pada saat itu yang memilih Tito beranggapan kalau Tito lebih netral dan bisa memimpin kepolisian lebih baik dan ternyata tebakannya tepat karena saat ini diajukan oleh Presiden Jokowi.
Lalu bagaimana tanggapan netizen saat ini setelah nama Tito yang diajukan.
Melalui kolom komentar berita Tribunnews terkait sosok Tito Karnavian berbagai ucapan selamat masuk.
Beberapa berharap Tito bisa menjadi pemimpin yang bijaksana, berantas polisi nakal, berantas suap menyuap di institusi kepolisian.
Dan terutama di jajaran polisi lalu lintas.
Tampaknya netizen jengah dengan banyaknya praktik suap yang ditengarai sering terjadi lapangan, baik saat razia resmi maupun menegakkan aturan saat pengendara melakukan pelanggaran.
Namun ada satu hal yang unik yakni ada netizen yang menyebut sosok Hoegeng Imam Santoso.
Sosok yang fenomenal karena kejujurannya.
Bahkan konon muncul kabar bahwa Almarhum Presiden Gus Dur pernah berseloroh kalau polisi yang jujur di Indonesia hanya ada dua, satu Hoegeng dan satunya lagi polisi tidur.
Ingin tahu apa saja harapan netizen dan bagaimana tanggapannya terhadap pengusulan nama Tito, ini beberapa komentar netizen.
Kobo Chan: Kepintaran tito apakah memjadikan dia seorg yg bijak? Karna kebanyakan mereka yg pintar namun tak bijak.
Dan bagaimana moral dan ibadah tito pun juga baik?
Apakah wkt masuk polisi tito tempuh dg jalan halal?
Apakah slama menjadi seorg polisi tito tak pernah makan uang haram /suap?
Apakah tito termasuk slh satu seorang aparat yg anti rasuah alias korupsi?
Jika tito seorang yg bijak, taat beragama, moral baik, jujur dan anti rasuah MAKA wajarlah saja tito jadi kapolri akan datang .
Karena semenjak kepergian alm soegeng (red: Hoegeng Imam Santoso) seorg polisi yg terkenal bersih dan jujur hingga saat ini indonesia blm menemukan petinggi polri seperti alm .
Suro Dilogo: Selamat jendral....
Semoga polisi polisi nakal bisa dikikis habis.
Rivi Roziandi: Selamat yah jendral tito,,,semoga citra kepolisian dinegri kita ini lebih baik lagi ditangan jendral.
Pulung Indra: Semoga di angkatnya bapak polisi bisa lebh bijak terutama polantas..selamat ya pak
Angelica van Breukellen: Semua punya nilai min dan plus....belum jadi sdh dibesarkan pencitraannya jika bagus bkn utk keadilan tapi utk kepentingan penguasa dan politik bukan kepentingan sebagai panglima hukum jgn jadi kapolri...
Seorang kapolri hrs jadi panutan juga guru yg bijak utk masyarakat juga utk seluruh jajaran polri dan terpenting bijaksana dan adil serta tegas, kalau jujur jaman skrg hanya ada dicerita komik?
Apakah beliau bisa melihat sosok Hoegeng Imam Santoso....... Tegas Luwes Bijaksana dan penuh kebajikan.....maka pilih seperti Pak Hoegeng.
Herri Waluyo: slmat komandan semoga polri aman dan kendali
Andreas Permadi: Semoga tidak suap menyuap
Tasha Tanuwijaya: tito is the best...
Yulius B: Semoga menjadi pemimpin yg bijaksana
Panti Tasno: Selamat pak Tito , dan tlg bereskan Polantas nya pak................
Irsyam R: Ini lah yang paling coco
Yang paling cocok dan paling netral...
Pengusulan Tito
Berita sebelumnya, Ketua DPR Ade Komarudin mengaku menerima surat dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Rabu (15/6/2016) pagi. Isi surat tersebut terkait pergantian Kapolri.
"Dalam surat itu, Bapak Presiden mengajukan Bapak Tito Karnavian yang sekarang menjabat Kepala BNPT dan mantan kepala Polda Metro," kata Ade.
Diketahui, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti akan pensiun pada Juli 2016. Sempat ada dua opsi yang muncul, yakni menunjuk satu calon pengganti atau memperpanjang masa jabatan Badrodin.
Opsi kedua pun sempat menimbulkan polemik berbagai pihak terkait landasan aturannya.(*)