TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kebakaran yang terjadi di kios sepatu milik Siti Fatimah Boru Sagala (40) pedagang sepatu Area Binaan Pedagang Kaki Lima (PKL) Blok VI Pasar Senen, tepatnya seberang Atrium Senen pada Minggu (18/6/2016) dini hari diduga karena disengaja.
Sebab, pemicu kebakaran yang umum terjadi seperti kompor atau korsleting listrik tidak ditemukan di lokasi kejadian.
Hal tersebut ditunjukkan oleh Sagala pada sejumlah kabel instalasi lampu dan stop kontak yang masih terpasang di kios miliknya yang sempat terbakar. Kondisi kabel, lampu serta instalasi listrik lainnya terlihat bersih dan mulus, tidak terlihat adanya kerusakan seperti lelehan bekas terbakar.
"Kan bisa dilihat sendiri, kabelnya masih bagus semua, karena kan memang kalau setiap malam itu listrik dimatiin semua. Nah kalo alesan kebakaran karena kompor, di sini sama sekali nggak ada warung, jadi besar dugaan kalo kebakaran ini disengaja," ungkapnya, Selasa (21/6/2016).
Bukan hanya janggalnya penyebab kebakaran, dugaan jika kebakaran tersebut sengaja dilakukan juga dibuktikannya dari kejadian serupa yang terjadi di kios milik Tambunan Siregar (45) pedagang pakaian anak yang berada tidak jauh dari kios miliknya sekitar seminggu lalu.
Asap tebal serta api secara tiba-tiba muncul di tengah kios.
Tetapi keberuntungan kembali membayangi pedagang, karena sebelum api membesar, Satpam kembali berhasil memadamkan api dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Petugas keamanan pun diketahui mendapatkan barang bukti yakni sepotong kain bekas yang hangus terbakar, diduga kain tersebut sebelumnya dicelupkan ke dalam minyak tanah dan dibakar kemudian dilemparkan masuk ke dalam kios pedagang yang selalu ditutup terpal kala malam.
"Untung tidak membesar, cuma bakar terpal saja. Tapi kelihatan kalo itu disengaja, kain yang ditemukan di kolong lapak itu bukan pakaian kita, tapi ada orang yang sengaja celup minyak tanah terus bakar supaya kios kita terbakar. Kenapa saya yakin, karena masih kecium bau minyak tanahnya," ungkap ibu Tambunan di kiosnya.
Walau terpal yang terbakar dapat diperbaiki dan dijahit dengan menggunakan terpal bekas, tetapi rasa cemas diungkapkan Aritonang Pusunggu (53) pedagang pakaian Area Binaan PD Pasar Senen mengaku terus membayangi mereka.
Dirinya ataupun pedagang lainnya mengaku khawatir bila kebakaran besar yang melanda seluruh gedung Pasar Senen pada tahun 2010 kembali terjadi.
"Kini pedagang semuanya mengaku resah dengan aksi pembakaran yang disengaja itu. Tapi sampai sekarang kami belum mengetahui siapa dan motivasi apa di balik peristiwa kebakaran ini, ada orang iseng atau sabotase karena PD Pasar Jaya mau bangun gedung penampungan pedagang Blok VI habis lebar ini, jadi kami (PKL binaan-red) yang dikorbankan," ujarnya.
Seperti diberita sebelumnya, tidak hanya terus dibayangi ketakutan akan runtuhnya gedung pasar lantaran sudah tua, para pedagang kini juga mengaku resah berusaha di Blok VI Pasar Senen saat ini.
Bukan karena sepi pengunjung hingga menurunnya penjualan jelang Idul Fitri 1437 H yang diperkirakan jatuh pada Rabu (6/7/2016), ketakutan pedagang justru dikarenakan maraknya aksi pembakaran sejumlah kios dalam sebulan terakhir.