TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Djarot Saiful Hidayat menilai permintaan Badan Pemeriksa Keuangan agar Pemerintah Provinsi DKI membayarkan uang Rp 191 Miliar atas pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras seperti "skak Ster".
Istilah dalam permainan catur itu digunakan Djarot untuk menggambarkan situasi serba salah yang tengah dihadapi.
Sebab, jika dibayarkan, kata dia, maka sama saja mengakui bahwa proses pembelian lahan itu menimbulkan kerugian negara.
"Rekomendasinya kalau main catur ‘skak ster’ gitu ya. Kembaliin atau batalin. Artinya enggak ada pilihan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot usai upacara HUT ke-489 Kota Jakarta di Lapangan Monas, Rabu (22/6/2016).
Oleh karena itu, Djarot berharap ada kajian matang terkait hal tersebut.
"Kalau kembalikan duitnya dari mana? Itu kan, saya paham itu. Maka itu marilah, kita kaji betul," ujar Djarot.
Sebelumnya, Ketua BPK Harry Azhar Aziz meminta agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membayarkan uang Rp 191 Miliar terkait pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
BPK masih menganggap terjadi kerugian negara dalam pembelian tersebut.
Walaupun, Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan tak ada unsur pidana dalam proses pembelian lahan yang rencananya digunakan untuk rumah sakit kanker dan jantung itu.(Alsadad Rudi)