TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaringan vaksin palsu dengan tersangka 15 orang, selama belasan tahun sudah meraup banyak keuntungan dari bisnis tersebut.
Lalu apa keistimewaan mereka, sehingga praktik terlarang itu baru terbongkar sekarang?
Menjawab hal itu, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya mengatakan dampak vaksin palsu yang tidak tampak secara langsunglah yang membuat bisnis ini aman.
"Kenapa baru terbongkar sekarang, ya karena dampak dari vaksin yang tidak terlalu tampak. Vaksi yang diberikan palsu atau asli efeknya tidak tampak secara langsung," tutur Agung, Selasa (28/6/2016).
Agung menuturkan vaksin palsu baru akan berdampak setelah nantinya ada kuman yang menyerang. "Setelah ada kuman yang menyerang, nah itu baru tahu kalau itu palsu," ujarnya.
Jenderal bintang satu ini menambahkan, cara sederhana membedakan vaksin palsu dengan yang asli yakni dilihat dari penutup karet yang tidak rapi dan warnanya lebih kusam.