TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Korbid Polhukkam Golkar Yorrys Raweyai mengakui banyak yang menyarankan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok maju di Pilkada melalui partai.
Namun, usulan tersebut diserahkan kepada Ahok.
"Kalau Ahok ingin partai politik dan Teman Ahok setuju, ya itu bagus. Kalau rapat kita kasih tahu, ini lho kalau kita pakai Teman Ahok, ini relawan ini, kendalanya a, b, c, d. Sementara kita ini tujuannya memenangkan Ahok di 2017. Itu yang paling penting," kata Yorrys ketika dikonfirmasi, Kamis (30/6/2016).
Yorrys mengatakan tiga partai yang memberikan dukungan telah memenuhi persyaratan sebanyak 24 kursi untuk mengusung calon kepala daerah.
Ketiga partai tersebut yakni Golkar, Hanura dan NasDem.
"Jadi enggak ada masalah. Tinggal kita komunikasi supaya potensi sosial yang dimiliki Ahok 1 juta ini, tidak terbuang sia-sia," ujarnya.
Yorrys mengatakan partai berlambang Pohon Beringin itu memberikan dukungan tanpa pamrih serta transaksional.
Termasuk, kebebasan Ahok memilih pendampingnya di Pilkada DKI Jakarta.
"Silakan saja. Kita enggak masalah. Yang terbiasa di koalisi memasang dua figur yang mungkin tidak sinergi akhirnya jadi persoalan ke depan. Serahkan saja sepenuhnya kepada dia. Karena dia perlu pembantu atau wakil yang bisa bekerja sama, punya persepsi, semangat, idealisme, ada chemistry," ujarnya.
Yorrys pun membantah Golkar mengalami kerugian karena tidak dapat mengusung kader di Pilkada DKI Jakarta.
Golkar, katanya, tidak berpikir mengenai hal tersebut.
"Kalau politik modern enggak begitu. Target kita pileg dan pilpres 2019. Memang berangkat dari sini (dukung Ahok). Makanya bangun koalisi dari basis ini. Mulai pilkada-pilkada. Ini sebagai parameter keberhasilan parpol dong," ujarnya.