News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Golkar: Bagus, Kalau Ahok Ingin Gunakan Partai Politik

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (dua kanan) berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (tengah) disaksikan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi (dua kiri), Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono (kanan), dan Plt Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Yorrys Raweyai (kiei) dalam musyawarah daerah (Musda) DPD Partai Golkar DKI Jakarta di Jakarta, Minggu (19/6/2016). Musda itu memiliki agenda untuk mendeklarasikan secara resmi dukungan Golkar terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk maju dalam pilgub mendatang serta pemilihan ketua DPD PArtai Golkar DKI Jakarta. Warta Kota/henry lopulalan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Korbid Polhukkam Golkar Yorrys Raweyai mengakui banyak yang menyarankan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok maju di Pilkada melalui partai.

Namun, usulan tersebut diserahkan kepada Ahok.

"Kalau Ahok ingin partai politik dan Teman Ahok setuju, ya itu bagus. Kalau rapat kita kasih tahu, ini lho kalau kita pakai Teman Ahok, ini relawan ini, kendalanya a, b, c, d. Sementara kita ini tujuannya memenangkan Ahok di 2017. Itu yang paling penting," kata Yorrys ketika dikonfirmasi, Kamis (30/6/2016).

Yorrys mengatakan tiga partai yang memberikan dukungan telah memenuhi persyaratan sebanyak 24 kursi untuk mengusung calon kepala daerah.

Ketiga partai tersebut yakni Golkar, Hanura dan NasDem.

"Jadi enggak ada masalah. Tinggal kita komunikasi supaya potensi sosial yang dimiliki Ahok 1 juta ini, tidak terbuang sia-sia," ujarnya.

Yorrys mengatakan partai berlambang Pohon Beringin itu memberikan dukungan tanpa pamrih serta transaksional.

Termasuk, kebebasan Ahok memilih pendampingnya di Pilkada DKI Jakarta.

"Silakan saja. Kita enggak masalah. Yang terbiasa di koalisi memasang dua figur yang mungkin tidak sinergi akhirnya jadi persoalan ke depan. Serahkan saja sepenuhnya kepada dia. Karena dia perlu pembantu atau wakil yang bisa bekerja sama, punya persepsi, semangat, idealisme, ada chemistry," ujarnya.

Yorrys pun membantah Golkar mengalami kerugian karena tidak dapat mengusung kader di Pilkada DKI Jakarta.

Golkar, katanya, tidak berpikir mengenai hal tersebut.

"Kalau politik modern enggak begitu. Target kita pileg dan pilpres 2019. Memang berangkat dari sini (dukung Ahok). Makanya bangun koalisi dari basis ini. Mulai pilkada-pilkada. Ini sebagai parameter keberhasilan parpol dong," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini