Tak ada raut wajah kesal ataupun marah karena tak bisa berkumpul bersama keluarga tercinta.
"Semangat terus Pak, anak dan istri di rumah. Tapi ini sudah seperti tugas negara, harus dijalankan," ujar Edi.
Dia mengatakan, apa yang dia lakukan bukan semata-mata perintah yang diminta oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama saja, namun lebih kepada kewajiban sebagai petugas pelayan masyarakat.
"Enggak boleh ngeluh Pak, berserah sama Tuhan. Jalani dan nikmati saja, he he he," ujar Edi.
Ada juga anggota PPSU lainnya, Mul yang sudah dua tahun ini tidak pernah merayakan Lebaran bersama keluarganya. Mul mengatakan, hingga tanggal 10 Juli, dirinya bersama sejumlah "pasukan oranye" lainnya memang diwajibkan untuk masuk kerja.
Mul memandang, tugas seperti ini merupakan berkah karena tetap bisa berkumpul dan merayakan Lebaran bersama dengan teman sejawatnya. Apalagi, lanjutnya, mereka bertugas mendatangkan rasa nyaman untuk warga ibu kota.
Pria asal Semarang, Jawa Tengah ini mengaku, kapan pun diminta untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat, dia siap bertugas.
"Namanya juga tugas, masa setahun sekali enggak bisa. Yang pasti dalam bekerja harus tetap semangat," ujar Mul.
Penulis: David Oliver Purba