News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tewas Usai Ngopi

Sandy Salihin Mencium Sejumlah Kejanggalan terhadap Jessica Sejak Kakak Kembarnya Tewas

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Made Sandy Salihin (kemeja hitam), kembaran korban tewas kopi bersianida, Wayan Mirna Salihin.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Made Sandy Salihin dihadirkan sebagai saksi dalam kasus kopi bersianida yang menewaskan saudara kembarnya, Wayan Mirna Salihin.

Sandy sapaan akrabnya dihadirkan untuk mengetahui hubungan antara Mirna dan Jessica saat berada di Australia maupun di Jakarta.

Sebagai saudara kembar, Sandy dianggap sangat dekat dan sering mendengar keluh kesah Mirna semasa hidupnya.

Dalam kesaksiannya di PN Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2016), Sandy yang mengenakan Kemaja lengan panjang warna hitam mengaku jika Mirna tidak pernah bercerita sedikit pun mengenai Jessica. Sebab Jessica bukan lah teman dekat Mirna.

"Engga pernah dengar cerita tentang dia (Jessica) tapi kalau cerita tentang Hani dan Vera sering karena mereka teman dekatnya," ujar Sandy.

Meski begitu menurut Sandy dia tahu Jessica. Dia pernah bertemu dengan Jessica pada 2011 lalu di Indonesia. Saat itu, Jessica dibawa oleh Mirna. Namun setelah itu, dia tidak pernah lagi ketemu Jessica.

"Tahu pernah ketemu, 2011 di Indonesia, tapi kalau hubungan antara saudara saya dengan dia (Jessica) saya tidak tahu," katanya.

Sandy mengaku pada awalnya tidak terbersit sedikit pun jika kematian kakaknya itu tidak wajar. Di hari kematian kakaknya tersebut, ia sedang berada di rumah, mengurusi anaknya.

Sekitar pukul 17.30 WIB, suami Mirna, Arif menelepon ibunya memberitahukan jika Mirna jatuh pingsan. Ia dan ibunya pun panik, dan kemudian meluncur ke Rumah Sakit Abdi Waluyo Menteng, Jakarta Pusat, tempat Mirna dirawat.

Namun di tengah perjalanan sekitar pukul 18.00 WIB, Arif kembali menelepon dan memberitahukan jika Mirna meninggal.

"Saya kaget dan tidak percaya," kata Sandy.

Begitu tiba di rumah sakit, ia kemudian menuju Unit Gawat Darurat. Di tempat tersebut Mirna sudah tergeletak dengan warna bibir biru kehitaman, dan terdapat sedikit busa.

Di depan hakim, Sandy tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kondisi kakaknya yang telah dinyatakan tewas tersebut.

"Saya bangunin dia beberapa kali, karena saya sangka dia belum meninggal, saya goyangkan tubuhnya berkali-kali tapi engga ada respon," katanya sambil menangis.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini