TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara "Teman Ahok", Singgih Widyastomo, mengatakan, Teman Ahok masih tetap menginginkan I Gusti Putu Artha tetap berada di relawan pendukung Ahok.
Pernyataan Teman Ahok tersebut untuk menanggapi pembicaraan yang tersebar di media sosial di mana Putu menyebut dirinya berniat untuk keluar dari jaringan pendukung Ahok.
Singgih mengatakan, Putu sangat diperlukan, khususnya terkait pengalamannya menjadi Komisioner Pemilihan Umum (KPU).
"Kami masih butuh Pak Putu karena beliau paham regulasi pemilihan. Kami juga belum ketemu beliau dan masih via phone saja (untuk menanyakan hal itu)," ujar Singgih dilansir Kompas.com, Selasa (19/7/2016).
Di samping pernyataan Putu itu, percakapan lain yang tersebar yaitu Putu menyebut Ahok sedang mempersiapkan soft landing.
Singgih mengaku tidak mengetahui arti kata itu. Namun, apa pun artinya, itu merupakan pendapat Putu secara personal dan bukan mewakili relawan pendukung Ahok.
"Saya enggak ngerti bahasa-bahasa soft landing, masih anak-anak, enggak paham bahasa itu. Tapi kami udah minta tanggapan Pak Putu, dia bilang, 'Saya juga enggak tahu bakal sebesar ini', tapi itu pendapat pribadinya," ujar Singgih.
Sebelumnya, sejumlah percakapan tersebar di media sosial di mana Putu berniat untuk keluar dari jaringan relawan pendukung Ahok.
Percakapan lainnya terkait pernyataan Putu yang menyebut Ahok tengah mempersiapkan 'soft landing'.
Putu menyebut pernyataan soft landing itu, menurut dia, Ahok akan mengajak "Teman Ahok" untuk berdialog agar Teman Ahok tidak kecewa jika Ahok memilih partai politik sebagai kendaraannya untuk maju pada Pilkada DKI 2017.
Begitu juga agar pendukung Ahok lainnya tidak "blunder" soal tujuan Ahok memilih parpol.
Menurut Putu, tersebarnya percakapan itu melampaui standar moral yang dia pegang. Itulah alasan dia berniat untuk keluar dari jaringan pendukung Ahok.
Namun, Putu menyebut dirinya telah mengurungkan niat itu karena bujukan dari relawan Ahok.
David Oliver Purba/Kompas.com