Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses operasi pemisahan yang dilakukan RSCM kepada bayi kembar siam Safira dan Saqira melewati proses pra operasi berupa perawatan yang memakan waktu hingga 3 bulan.
Pada awal diterimanya pasien kembar siam, pihak RSCM melihat bahwa keadaan bayi tidak siap untuk dilakukan tindakan secara langsung.
"Pertama kali diterima, struktur dan secara faali berat badannya belum mencukupi untuk dinyatakan kuat untuk menjalani stressor-stressor dalam tindakan operasi, sehingga harus dirawat, dikelola, dan dibetulkan juga kondisi psikologis mereka yang belum cukup untuk proses operasi." kata dr. Soejono pagi tadi (21/07/2016) sebelum proses operasi pemisahan Safira dan Saqira dimulai.
Berdasarkan data dari RSCM Bayi Safira dan Saqira setelah menjalani perawatan dan optimalisasi keadaan untuk persiapan operasi pemisahan, meliputi optimalisasi nutrisi dengan peningkatan berat badan total dari 3.8 kg saat masuk hingga 10,5 kg.
Selain memperhatikan keadaan fisik dan psikis dari kedua bayi tersebut Para dokter yang menangani juga menaruh perhatian yang besar pada penempelan kulit perut yang dialami Safira dan Saqila.
"Penempelan kulit seluas apa juga penting untuk proses operasi nanti dan pengelolaan paska operasinya, jangan sampai prosesnya nanti kurang tepat." jelas dr. Soejono.
Direktur utama RSCM itu juga menambahkan bahwa kehati-hatian ekstra tinggi diutamakan oleh tim operasi karena dempet yang dialami bayi kembar siam Safira dan Saqira sampai ke daerah hati yang didalamnya terdapat banyak pembuluh darah.
"Satu hal penting, diperlukan kehatian-hatian ekstra tinggi karena proses penyatuannya itu sampai ke daerah hati, hati itu organ tubuh yang sangat kaya pembuluh darah, mempunyai fungsi metabolisme yang sangat tinggi untuk tubuh. Oleh karena itu ini harus sangat hati-hati." tambahnya.