News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Vaksin Palsu

Soal Pemukulan Dokter Pemberi Vaksin Palsu, Kapolda: Anarkis Itu Apa Sih? Jangan Dibesar-besarkan

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (21/7/2016).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Moechgiyarto meminta untuk tidak membesar-besarkan insiden pemukulan yang dialami salah satu dokter pemberi vaksin palsu.

Ditemui di Mapolda Metro Jaya, ia menolak menyatakan aksi pemukulan tersebut sebagai tindakan anarkis.

"Hah, aksi anarkis? ngarang-ngarang aja, itu bukan anarkis, pengertian anarkis itu apa sih? Jangan terlalu dibesar-besarin lah," ujar Irjen Pol Moechgiyarto, saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Kamis (21/7/2016).

Anarkis menurutnya, aksi yang melibatkan banyak orang yang bersifat merusak dan menyerang, adapunĀ  pemukulan yang terjadi pada dokter tersebut merupakan bentuk dari kesalahpahaman.

"Itu karena salah paham, orang mendorong kemudian memukul, bukan namanya anarkis, anarkis itu kan massa yang banyak, menyerang merusak itu namanya anarkis," tegasnya.

Jenderal bintang dua itu menuturkan kemarahan orangtua korban vaksin palsu masih tergolong wajar.

"Itu hanya salah paham, karena dia emosional itu hal yang masih wajar,".

Lebih lanjut ia menambahkan, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan Menteri Kesehatan Nila Moeloek terkait pendataan warga DKI yang mengajukan protes atas adanya vaksin palsu.

"Tapi kita mengantisipasi, kan ada 14 rumah sakit itu kan, sekarang sudah kita buat posko, kita bersama-sama dengan Menteri Kesehatan, dinas kesehatan di wilayah DKI itu mendata mana masyarakat yang mau protes," jelasnya.

Ia pun menyebut vaksin ulang sebagai salah satu penyelesaian permasalahan tersebut.

"Nanti di cek di situ, salah satu penyelesaiannya ada yang divaksin ulang dan sebagainya, itu yang kita lakukan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini