News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tewas Usai Ngopi

Majelis Hakim Minta JPU Hadirkan Sianida Untuk Dicampur Dengan Kopi di Persidangan

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (20/7/2016). Sidang tersebut beragendakan mendengar kesaksian tiga pegawai Kafe Olivier antara lain peracik kopi, kasir dan pelayan serta pemutaran rekaman CCTV. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat meminta Jaksa Penuntut Umum (JPU) membawa zat sianida beserta es Kopi Vietnam ke persidangan.

Zat sianida dibawa untuk menyesuaikan keterangan dari para saksi mengenai warna dari es Kopi Vietnam yang telah terkontaminasi sianida.

Permintaan Binsar Gultom itu disampaikan saat dia memperlihatkan barang bukti yang dimiliki JPU, kepada saksi manajer bar Kafe Olivier ,Grand Indonesia, Devi, di PN Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2016).

Binsar meminta keterangan mengenai warna es Kopi Vietnam yang telah terkontaminasi sianida.

Dia menunjukan es Kopi Vietnam yang diminum Mirna di Kafe Olivier.

Namun, sudah dipindahkan ke dalam botol untuk dijadikan barang bukti.

"Coba kamu lihat (sambil menunjukan botol berisi es kopi yang bercampur sianida,-red), persis tidak warna seperti yang kamu cicipi," ujar Binsar di PN Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2016).

Sementara itu, Devi mengaku barang bukti es Kopi Vietnam yang dijadikan barang bukti oleh JPU, berbeda dengan yang dicicipi.

Menurut dia, es Kopi Vietnam yang dicicipi warna agak kuning pekat.

Lalu, Binsar meminta kepada JPU menyediakan sianida dan es Kopi Vietnam dari Kafe Olivier dan mencampurnya dipersidangan.

Permintaan itu untuk mencocokan keterangan Devi dengan barang bukti yang dimiliki JPU.

"Jaksa, kalau sianida masih dijual di Indonesia, tolong dibawa di persidangan berikutnya. Nanti kami campur di persidangan. Jadi bisa kami lihat hasilnya, apa mungkin karena sudah terlalu lama maka warna es kopi ini sudah berubah," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini