TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar Muchlisin mengatakan, pihaknya sudah menemukan 376 makam yang diduga fiktif di Jakarta.
Jumlah tersebut tersebar di tujuh TPU.
"Total 376 diduga fiktif di tujuh area," ujar Djafar di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (29/7/2016).
Menurut Djafar, ketujuh TPU itu tersebar di beberapa wilayah DKI, seperti Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan.
"Di sini (Tegal Alur), Menteng Pulo, Pondok Ranggon, Kawi-kawi, Karet Bivak, Karet Pasar Baru, Kampung Kandang," kata dia.
Ia menyampaikan, makam fiktif terbanyak ditemukan di TPU Tegal Alur, yakni sebanyak 164. Makam fiktif di TPU Tegal Alur lebih mudah diidentifikasi karena bukan tanah wakaf.
"Kalau makam itu awalnya wakaf, sulit menata, tapi tetap kita lakukan penataan. Kalau yang ini Tegal Alur jelas punya pemda sehingga penataan dari awal mudah," ucap Djafar.
Khusus di TPU Tegal Alur, lanjut dia, makam fiktif yang ditemukan rata-rata tidak ada datanya, tetapi ada wujudnya.
"376 tadi, entah itu pesanan atau apa. Di sini (Tegal Alur) lebih banyak tidak ada datanya di kita, tapi ada gundukan," tutur Djafar.
Pada Selasa (26/7/2016), ditemukan makam fiktif di TPU Kawi-kawi. Makam fiktif yang dibongkar di TPU itu disebut bukan makam pesanan, melainkan makam tiruan dari makam yang asli.
Namun, pihak pengelola TPU Kawi-kawi mengaku tidak tahu orang yang membuat nisan tiruan tersebut.