TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta melakukan kunjungan ke TPU Tegal Alur Kristen, Kalideres, Jakarta Barat pada Jumat (29/7/2016).
Mereka datang untuk melakukan pembongkaran makam fiktif yang ada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) itu.
Hasil penyelidikan terdapat 164 makam fiktif di lokasi tersebut. Kuburan palsu itu tidak terdaftar di buku register mau pun PTSP.
Kapasitas TPU Tegal Alur mencapai 18.000 unit makam. Sedangkan makam yang terdaftar atau digunakan ada 8.000 unit.
"Satu unit makam fiktif itu dihargai Rp 3 juta sampai Rp 8 jutaan," ujar Kasudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Barat, Uus Kuswanto di TPU Tegal Alur pada Jumat (29/7).
Ia mengungkapkan penyebab adanya kuburan palsu itu karena warga ditakuti - takuti tak kebagian makam oleh pengurus TPU. Dari situ lah masyarakat panik dan memesan makam dengan harga selangit.
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Djafar Muchlisin menyatakan pihaknya akan mengusut secara hukum terkait permainan makam fiktif ini.
Jajarannya terus melakukan penyelidikan guna mengetahui adanya kuburan palsu yang masih marak di sejumlah TPU yang berada di Ibu Kota.
"Ada 164 makam yang diduga fiktif di TPU Tegal Alur ini. Hari ini sudah terkonfirmasi dua makam fiktif dan kami lakukan pembongkaran," kata Djafar. (Andika Panduwinata)