TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak khawatir dengan nasibnya jika tidak lagi terpilih menjadi gubernur. Pria yang akrab disapa Ahok ini mengatakan dia biasa beralih profesi jika sudah tidak menjadi pejabat lagi.
"Saya saja berhenti jadi bupati, terus kerja di tambang dulu. Kerja di sawah, seminggu di hutan, bekas bupati loh," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (29/7/2016).
Ahok mengatakan tidak akan sulit mendapatkan pekerjaan jika dia tidak lagi menjadi gubernur. Sebab, selama ini dia memang menganggap dirinya sebagai pegawai saja, bukan pejabat.
Ahok akan bisa menyesuaikan diri jika nantinya bekerja di tempat lain. Ahok membuktikan mental pegawai yang dia punya dengan kebiasaannya yang selalu datang pagi ke kantor.
"Saya ke sini tiap hari juga kan pegawai, kerja saja. Coba saja ke ruangan saya, ada enggak ruang jabatan gubernur yang duduk sama staf begitu banyak? Jadi otak saya itu pegawai aja. Kalau otak saya merasa gubernur, ngapain gue bangun pagi-pagi kerja layanin orang," ujar Ahok.
Jika bermental pejabat, kata Ahok, dia akan lebih memilih untuk pergi ke luar negeri. Ahok mengatakan dalam satu bulan dia mendapatkam undangan ke luar negeri sebanyak 2 kali.
Beberapa undangan bahkan akan membuat dia tidak kembali ke Jakarta selama satu bulan. Namun, Ahok tidak pernah memenuhi undangan itu karena tidak mau pekerjaannya di Jakarta menumpuk.
"Saya pegawai, kerjaan banyak. Kalau saya tinggal bisa pusing saya bawa pulang 3-4 koper habis ke luar negeri nanti," ujar Ahok. (Jessi Carina)