TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Selatan kembali membongkar belasan makam fiktif.
Kali ini, sebanyak 16 makam fiktif di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (2/8) dibongkar Petugas Harian Lepas (PHL) Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Selatan.
Ada beberapa makam fiktif itu memang cukup aneh. Yaitu tepatnya dekat lahan parkir TPU sudah terlihat dua gundukan tanah yang diselimuti rumput Jepang dan dipasangi nisan. Dua makam yang berada di Blad 41 itu ternyata bawahnya adalah aspal jalanan untuk parkiran.
Oleh sebab itu, sangat mudah untuk mencirikan bahwa itu makam fiktif. Apalagi dalam data yang berada di kantor TPU Tanah Kusir tidak ada. Dengan menggunakan cangkul, para petugas PHL yang menggunakan kaos hijau bertuliskan Buser langsung membongkar makam tersebut.
"Ini kan bawahnya aspal. Sangat terlihat sekali kalau ini adalah makam fiktif. Kita cocokan dari kapan melakukan pengaspalan jalan," kata Muhammad Iqbal, Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Selatan di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (2/8).
Setelah melakukan pembongkaran dekat area parkir, petugas menyisir makam lain. Yaitu tepat dibelakang kantor TPU Tanah Kusir, berjejer tiga makam berukuran 2 meter x 1 meter yang berdiri diatas konblok pejalan kaki.
"Kami ingin mengembalikan fungsi dari makam fiktif ini. Karena memang menyalahi aturan," ucapnya.
Dia menjelaskan indikator pengungkapan makam fiktif adalah terdapat gundukan tanah, batu nisan, IPTN serta ahli waris. Pihaknya telah mengklarifikasi data-data tersebut. Jika tidak ada ahli warisnya maka akan langsung dibongkar.
"Tanah Kusir sendiri yang terdata ada 30 makam fiktif dan hari ini yang dibongkar ada 16 makam fiktif," ucapnya.
Meminimalisir calo
Keberadaan calo makam memang dahulu marak terjadi. Namun, karena pengungkapan makam fiktif, kini keberadaan mereka sudah sangat sulit ditemui.
Kepala Kantor Tanah Kusir'>TPU Tanah Kusir, Sobari yang dahulu berasal dari Satpol PP DKI mengaku baru dua bulan menjabat sebagai kepala kantor TPU. Dia berusaha bagaimana meminimalisir keberadaan calo-calo makam.
"Saat ini bagaiamana meminimalisir prakter percaloaan makam. Setelah indikasi kecurangan terungkap akan segera kita tindak," ucap Sobari.(Bintang Pradewo)