TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI Network), Toto Izul Fatah mengatakan, sejumlah nama seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Sandiaga Uno sudah terpilih menjadi salah satu calon Gubernur DKI 2017.
Ahok didukung partai Golkar, Nasdem dan Hanura sedangkan Sandiaga oleh Gerindra.
Meski sudah ditetapkan oleh Gerindra, karena jumlah kursinya belum cukup maka Genridra harus berkoalisi.
Yang menarik dikupas, menurut Toto Izul Fatah adalah calon wakil gubernur.
Siapapun calon gubernur yang akan tampil tetapi mereka harus memilih secara tepat wakilnya agar perjalanan menuju kursi pemilihan berjalan lancar, dan pada saat sudah terpilih bisa menjadi tim yang solid.
Ada lima kriteria menurut Toto yang harus diperhatikan oleh calon gubernur maupun timnya saat memilih wakil, yakni calon wakil itu membawa partai, kemudian kalau dia tidak membawa partai, maka dia harus membawa amunisi (logistik), yang ketiga dilihat dari kompetensinya, lalu ketokohan dan terkahir adalah merepresentasikan primodial.
Dari kelima ini, lanjut Toto, nomor tiga, empat dan lima biasanya menjadi patokan para calon gubernur untuk memiliih wakilnya.
"Jika melihat seperti ini, yang saya tahu adalah Pa Sekda sekarang yaitu Pak Saefullah," katanya.
Mantan Walikota Jakarta Utara ini memenuhi tiga unsur yakni kompetensi karena dia dari birokrasi, kemudian ketokohan, jelas dia memegang berbagai organisasi salah satunya ketua NU DKI dan primordial dia berasal dari Betawi.
"Mungkin di luar itu masih ada, tetapi dari tiga unsur tadi, Pak Saefullah paling lengkap," katanya.
Toto mengingatkan bahwa dari hasil penelitian, pemilih yang bersandarkan pada agama masih tinggi yakni 25 persen.
"Ini ada pada Pak Saefullah karena beliau ketua NU, dan tokoh agama," tandasnya.
Jadi, tambahnya, Saefuulah tidak heran kalau jadi incaran para calon gubernur DKI nantinya.