Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komunitas Sapu Bersih Ranjau Paku (Saber Community) Agus (45) mengungkapkan dirinya dan anggota lainnya sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari oknum penebar paku di jalanan.
Bukan hanya itu, ancaman pun kerap didapatkan ketika sedang membersihkan jalan dari paku-paku yang berserakan.
"Ya banyak ancaman, pernah dilempar batu, botol, kotoran, dilempar ban juga pernah, diancam mah sering," ujar Agus, saat ditemui Tribunnews di kawasan Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (7/8/2016).
Ia pun mengatakan oknum penebar paku di jalanan hanya bisa ditangkap jika tertangkap basah.
Menurutnya, hal tersebut cukup sulit dilakukan karena biasanya para pelaku kerap beraksi di jam-jam sepi.
Kata dia, ada 2 penebar paku yang pernah tertangkap tangan melakukan aksinya.
Agus menuturkan, seorang penebar paku di kawasan Cengkareng sudah sampai tahap proses hukum dengan indikasi tindak pidana.
"Dulu, pernah waktu di Cengkareng Satu orang, itu sampai (diproses) di pengadilan," tuturnya.
Sedangkan seorang oknum lainnya tertangkap untuk kali kedua dengan tindak pidana ringan.
"Satu orang lagi, dua kali ketangkep sama kita, tapi cuma dihukum tindak pidana ringan kemarin," katanya.
Tindak pidana ringan tersebut berdasarkan tidak adanya pelaporan korban yang bisa memberatkan hukuman pelaku tersebut.
"Karena kan tidak ada korbannya, korban yang melapornya nggak ada, kan harus lengkap antara barang bukti, pelaku, sama korban," katanya.
Komunitas Sapu Bersih Ranjau Paku atau biasa disebut sebagai Saber Community memperingati hari jadi yang ke-5 dengan mengadakan kegiatan 'Gelar Hasil Operasi Ranjau Paku'.
Kegiatan tersebut digelar saat momen Car Free Day (CFD) berlangsung di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pukul 06.00 WIB.
Total ranjau paku yang berhasil dibersihkan tim Saber Community di kawasan DKI Jakarta hingga Bekasi nyaris 1400 Koligram atau mendekati 1,5 ton.