News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Minta Jadi Cawagub, PDIP Hanya Gertak Ahok

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat meresmikan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Rusun Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2016). Selain menjadi tempat berkumpul, keberadaan RPTRA nantinya juga menjadi sarana penunjang bagi anak-anak yang ingin membutuhkan ruang bermain. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PDIP meminta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok realistis jadi Cawagub jika ingin diusung di Pilkada DKI.

Hal itu dinilai oleh Pengamat politik dari Indonesia Parliamentary Center (IPC) Sulastio, hanya sebagai "gertakan" PDIP kepada Ahok.

"Saya kira itu bagian dari "gertak" ala PDIP dalam menyikapi sikap Ahok yang seolah enggak butuh PDIP," ujar Sulastio kepada Tribunnews.com, Rabu (24/8/2016).

Menurutnya, gertakan itu juga menunjukkan makna Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu membutuhkan hadirnya sosok Ahok yang memiliki elektabilitas tinggi di Pilkada DKI 2017.

"Di tengah PDIP yang juga belum menentukan sikap, ini juga menunjukkan bahwa mereka berharap Ahok karena elektabilitasnya yang tinggi," ujarnya.

Dia menilai antara PDIP dan Ahok yang terjadi adalah saling menunggu kehadiran salah satu pihak alias siapa yang mengalah.

"Ini hanya semata soal saling tunggu," ujarnya.

Karena itu, hingga kini pula kata dia, baik PDIP dan Ahok masih saling melempar pantun dan belum memutuskan sikap.

Sebelumnya diberitakan, calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diminta realistis bila ingin diusung PDI Perjuangan di Pilkada DKI.

Demikian dikatakan Politikus PDIP Masinton Pasaribu di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/8/2016).

"Kita melakukan simulasi internal yang paling mungkin. Bila Ahok mau didukung PDIP harus realistis jadi Cawagub," kata Masinton.

PDIP, kata Masinton, akan mengkomunikasikan simulasi internal tersebut kepada tiga partai pengusung Ahok.

Tiga simulasi pasangan tersebut yakni Djarot Syaiful Hidayat-Ahok, Tri Rismaharini-Ahok dan FX Hadi Rudyatmo-Ahok.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini