Sementara itu di kesempatan yang sama, ahli Toksikologi juga menjelaskan soal kematian Mirna.
Gelgel memastikan kematian Mirna karena zat sianida. Ini setelah diautopsi oleh dokter forensik dari Mabes Polri.
"Berdasarkan data ini saya mencoba menerjemahkan dan korban terekspose meminum dengan minum bersianida," kata Gelgel.
Setelah minum minuman yang mengandung zat sianida, kata dia, ini memberikan efek sesuai kasus seperti sianida, yaitu memberikan efek iritasi dan terjadi rasa pedas.
Menurut dia, kopi sianida yang masuk ke lambung Mirna akan memberikan rasa panas dan efek kerusakan di lambung.
Hal ini karena, sianida masuk dalam jumlah relatif besar.
"Ini menjadi bukti apa yang diungkap dari lambung korban menyebabkan korosit dari efek yang ditimbulkan," kata dia.
Dia menjelaskan, racun sianida mampu mengikat kuat oksigen di tubuh manusia.
Sehingga, memberikan efek kekurangan oksigen dan membuat tubuh pusing karena mengalami kelebihan dosis.
Selain itu, efek lainnya, korban akan mengalami kejang-kejang dimana nafas menjadi terengah-engah karena tubuh kekurangan oksigen.
"Korban meninggal karena kekurangan oksigen dalam jumlah besar. Dan fakta ini sudah cukup menjelaskan reaksi bagaimana itu sianida," ujarnya.
Berdasarkan dari data dan barang bukti terjadi kadar racun sianida yang tinggi dalam lambung Mirna.
Di BAP korban merasakan pusing dan kejang-kejang.
"Kira-kira sekira 30 menit korban kehilangan nyawanya," tambahnya. (*)