TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyindir pernyataan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung soal psikopat yang secara harfiah artinya sakit jiwa.
Ahok mengklaim telah berhasil mengurangi penggunaan kata-kata kasar, setelah mendapat nasihat dari para sahabat.
"Kebiasaan di kampung saya ngomong-ngomong kotor sudah tidak ke luar lagi. Terima kasih yang sudah menasehati," ujar Ahok di Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Biasanya dia kerap melontarkan kata-kata kasar begitu ada yang mengkonfrontirnya dengan Lulung.
Kini, diakuinya, sudah bisa membalas dengan bijak pernyataan Lulung.
Semisal, saat Lulung menyebutnya sebagai seorang Psikopat.
Ahok yang mengenakan kemeja hitam menyinggung Lulung di atas panggung di depan ratusan pendukung dan para kader partai pendukungnya, NasDem, Hanura, dan Golkar.
"Sekarang marahin orang senyum-senyum saja. Kayak tadi ada yang nanya, 'mohon maaf pak, dikatain Haji Lulung Psikopat'," ujar Ahok.
"Terus saya jawabnya, 'harusnya Psikotes tidak boleh diberikan kepada orang lain. Mungkin itu hasil tesnya beliau (Lulung)'. Hanya karena saking kesel sama Ahok namanya dibaca jadi Basuki Tjahaja Purnama, padahal Abraham Lunggana. Nah, saya sudah pintar jawab begitu," ucap Ahok.
Seratusan orang yang hadir menyambut dengan gelak tawa.
Bahkan, ada yang menyindir Lulung sebagai orang yang Psikopat karena kerap menuding Ahok.
Sebelumnya, Lulung menilai Ahok sebagai psikopat.
Demikian dikatakan Lulung karena sudah bertemu dengan dokter yang menangani Ahok pada tahun 2012 lalu.
"Saya pantas menyebut kalau Ahok psikopat. Kenapa bisa bilang begitu? Saya sudah bertemu dengan dokter yang menanganinya. Saya juga sudah ketemu teman-teman dia saat masih di Gerindra," ujar Lulung di sela-sela acara deklarasi "Rumah Amanah Rakyat" di Jalan Cut Nyak Dien, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2016).
Tudingan itu terkait hasil tes kejiwaan Ahok, saat mengikuti pencalonan gubernur dan wakil gubernur dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2012 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.