Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak tahu alasan Bambang Dwi Hartono dicopot dari posisi pelaksana tugas Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jakarta.
Ahok mengatakan pencopotan Bambang merupakan hal yang biasa. Pasalnya, PDIP memang harus memilih Ketua DPD PDIP DKI Jakarta secara definitif.
Diketahui dalam aturan PDIP, jabatan pelaksana tugas memang tidak boleh diemban selama tiga bulan.
"Saya berpikir biasa saja, kan pelaksana tugas biasanya ada aturan beberapa bulan setelah menjabat harus cari definitif," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (31/8/2016).
Sedangkan Bambang sudah menjabat lebih dari tiga bulan setelah Boy Sadikin mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPD PDIP DKI.
Kini, jabatan Bambang DH, yakni Ketua DPD PDIP DKI Jakarta diemban oleh Adi Wijaya.
Bambang DH menjadi sosok yang menyuarakan agar PDIP tidak mengusung Ahok dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta. Contohnya, Bambang merupakan figur yang turut mendirikan Koalisi Kekeluargaan, dibentuk oleh perwakilan partai-partai yang enggan mendukung Ahok di Pilkada.
Sehingga muncul isu, Bambang dicopot karena terlalu keras menentang Ahok diusung PDIP.
"Itu kan cuma isu, tidak lah. Aku tidak tahu, mesti tanya PDIP. Bukan urusan internal saya, urusan dia," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.