TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengapresiasi kepolisian yang cepat meringkus pelaku penganiayaan kasus rasisme.
Isyana Bagoes Oka, Ketua DPP PSI menegaskan cepat tanggap polisi semakin menumbuhkan rasa percaya masyarakat pada aparat keamanan.
"Kami apresiasi polisi yang cepat menangkap para pelaku penganiayaan terhadap Andrew yang diserang atas motif etnisnya. Cepat tanggapnya polisi semakin menumbuhkan kepercayaan kami pada aparat keamanan," kata Isyana di Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Seperti yang telah diberitakan, Andrew Budikusuma, keturunan Tionghoa, mengaku dipukuli oleh sekelompok orang tak dikenal di dalam Bus Transjakarta.
Peristiwa itu terjadi kala Andrew bertolak dari Halte Kuningan Barat menuju Halte Pluit, Jumat (26/8/2016).
Andrew dianiaya sambil diteriaki "Ahok, Ahok."
Isyana tetap meminta semua pihak menahan diri dan menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian dan biarkan pengadilan yang menjatuhkan hukum sesuai peraturan dan perundang-undangan yang sudah ada.
"Karena polisi sudah cepat bekerja, kita percayakan kasus ini pada mereka. Kita tetap tahan diri dan menjaga kerukunan dan kebhinnekaan kita. Biarkan pengadilan yang menjatuhkan hukuman sesuai UU yang sudah ada," kata Isyana.
Sebelumnya PSI telah mengecam aksi penganiayaan tersebut karena menciderai demokrasi dan kebhinnekaan bangsa Indonesia.
"Kita mengecam aksi penganiayaan itu karena menciderai demokrasi dan kebhinnekaan bangsa kita. Kekerasan berbasis SARA dan tindakan rasis juga bertentangan dengan prinsip-prisip kemansiaan dan Konstitusi kita: UUD 1945 dan UU No 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis," kata Isyana dalam keterangan pers sebelumnya.