TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi perampokan disertai penyanderaan di rumah Asep Sulaiman, kawasan Pondok Indah, Jakarta, hampir saja luput dari polisi.
Selain adanya laporan dari pembantu rumah tangga yang berhasil melarikan diri, aksi tersebut bisa diketahui lantaran Asep memberikan isyarat atau tanda ke polisi saat dirinya dalam penguasaan perampok.
"Karena ada laporan warga teriak minta tolong, anggota Pospol Pondok Indah dan security yang piket datang ke rumah ini sekitar jam 8. Itu sebelumnya pembantu bisa kabur," kata Muhasyim, penjaga keamanan komplek, di lokasi.
"Pas polisi datang ke sini untuk mengecek dan panggil-panggil Pak Asep, Pak Asep justru munculnya dari balik jendela di lantai dua. Dia melongok dan bilang, 'Nggak ada apa-apa, pak. Bapak-bapak polisi nggak apa-apa pulang saja.' Nah, tapinya waktu begitu mata Pak Asep kedip-kedip ke polisi, dan jari tangannya di taruh depan jidatnya dengan digerak-gerakkan, digoyang-digoyang begitu," paparnya.
Kecurigaan polisi yang datang makin kuat lantaran pembantu rumah, Reni, meloncat dari lantai 2 pada selang 30 menit kemudian.
"Nah, setelah pembantunya berceritakan ada rampok bawa senjata api, baru 20 polisi sampai ratusan pada datang ke sini," jelasnya.
Sekitar 20 personel Gegana Brimob diterjunkan untuk penyelamatan para sandera di rumah Asep. Dan baru pada pukul 14.00 WIB, Asep, istri dan anaknya berhasil diselamatkan.
Dua pelaku juga berhasil dibekuk setelah upaya negosiasi.
Soal Ulangan Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan