TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bendera Partai Gerindra berukuran besar terlihat berkibar di lokasi penggusuran Rawajati, Jakarta Selatan, atau di sisi Kalibata City.
Anggota DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif, mengatakan bahwa bendera Gerindra sudah berada di sana sejak sebelum penggusuran terjadi pada Kamis (1/9/2016) lalu.
"Nah di sini banyak anak PAC (pengurus anak cabang) dan ranting yang tinggal di sini. Sering di sini anak-anak kegiatannya," kata Syarif kepada Kompas.com, saat meninjau lokasi penggusuran Rawajati, Jakarta Selatan, Senin (5/9/2016).
Ia mengatakan, rumah para anak ranting Gerindra banyak yang terdampak penggusuran. Kader partai besutan Prabowo Subianto itu menolak direlokasi Pemprov DKI Jakarta ke Rusunawa Marunda.
Atas dasar itu, Syarif menyarankan Pemprov DKI Jakarta untuk mencarikan solusi bagi warga yang menolak direlokasi.
"Ya begitulah, rumah mereka kegusur juga ha-ha-ha. Pokoknya banyak kader Gerindra tinggal di sini," kata Syarif.
Pada Kamis (1/9/2016) lalu, sebanyak 60 bangunan di pinggiran rel Kalibata di Rawajati, Jakarta Selatan ditertibkan.
Penertiban bangunan dikawal 500 personel satpol PP yang dibantu polisi dari Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya. Kawasan itu akan dijadikan ruang terbuka hijau.
Warga disebut menempati jalur hijau dan telah membuka usaha yang menyebabkan kemacetan di kawasan tersebut.
Sebagai kompensasi, korban gusuran akan diberi unit di Rusun Marunda, Jakarta Utara.
Warga juga ditawari mengambil lapak untuk membuka usaha di pasar milik PD Pasar Jaya, di Pasar Tebet dan Pasar Jambul.
Nantinya, warga diperbolehkan menempati lapak secara gratis selama 6 bulan. Adapun tenda bagi warga itu merupakan tenda sumbangan sebagai tempat tinggal sementara warga.
Penulis : Kurnia Sari Aziza