News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tewas Usai Ngopi

Sidang Memanas, JPU dan Penasehat Hukum Saling Bentak

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahli patologi forensik UI Djaja Surya Atmadja dihadirkan tim kuasa hukum Jessica Kumala Wongso dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2016).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat pada Rabu (7/9/2016) sore, berlangsung memanas.

Ini berawal saat salah satu Jaksa Penuntut Umum (JPU) Shandy Handika membentak saksi ahli Patologi Forensik, Djaja Surya Atmaja.

Dia menanyakan data apa saja yang diberikan oleh tim penasehat hukum Jessica Kumala Wongso terkait jenazah Wayan Mirna Salihin.

"Satu, visum, visumnya Mirna,” tutur Djaja di persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2016).

Di kesempatan itu, ahli hanya dapat menyebut satu data dan tak bisa menunjukkan data yang sudah dianalisis. Ini membuat jaksa naik pitam.

“Anda tahu tidak data,” kata Jaksa.

Penasehat hukum Jessica, Otto Hasibuan, tak terima saksi ahli dibentak.

Dia bicara bernada tinggi.

"Hormati saksi saya," bentak Otto.

Melihat situasi di persidangan memanas, majelis hakim menskors sidang sementara waktu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Sidang diskors sampai waktu yang tidak ditentukan.

Situasi memanas di persidangan ini juga dikarenakan hadirin sidang yang kerap bertepuk tangan saat mendengar keterangan saksi ahli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini