News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Pengamat: Ahok Akan Diuntungkan jika Koalisi Kekeluargaan Pecah

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang DH bersama Ketua DPW Demokrat DKI Jakarta Nahrowi Ramli, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo, Ketua DPW PAN Jakarta Eko Patrio, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik, Ketua DPW PPP Jakarta Abdul Azis, dan Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas memberikan keterangan pers tentang pembentukan koalisi, di Jakarta, Senin (8/8/2016). Tujuh partai sepakat membentuk koalisi bernama Koalisi Kekeluargaan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 untuk melawan Ahok. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti PARA Syndicate, Fahri Huseinsyah, menilai sinyal perpecahan dalam tubuh "Koalisi Kekeluargaan" akan menguntungkan calon gubernur petahana dalam Pilkada DKI 2017, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Pasalnya, perpecahan koalisi tersebut akan dilihat sebagai bentuk ketidaksiapan Koalisi Kekeluargaan menghadapi Pilkada DKI Jakarta.

"Dinamika internal dalam koalisi kekeluargaan ini justru akan melambungkan Ahok. Publik akan melihat ini sebagai ketidaksiapan koalisi dalam Pilkada DKI," ujar Fahri, ketika dihubungi Kompas.com di Jakarta, Minggu (11/9/2016).

Menurut Fahri, ketika Koalisi Kekeluargaan masih meributkan siapa pasangan calon kepala daerah yang akan diusung, Ahok justru mengeluarkan berbagai kebijakan selaku pemimpin DKI.

Publik, kata Fahri, melihat kinerja Ahok sebagai langkah nyata dalam memimpin Jakarta. Hal tersebut jelas menguntungkan Ahok pada Pilkada DKI.

Terlebih hingga saat ini, Fahri menilai  belum ada figur yang ditetapkan bersama akan diusung Koalisi Kekeluargaan pada Pilkada DKI 2017.

"Ahok ini kan sedang di atas angin. Dia akan semakin diuntungkan dalam Pilkada DKI karena kebijakan yang dikeluarkannya selagi koalisi sibuk meributkan calon," ujar Fahri.

Soliditas Koalisi Kekeluargaan kini dipertanyakan.

Sandiaga Uno, sebagai figur yang digadang menjadi kandidat pesaing Ahok terancam kehilangan dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

PKB mengancam menarik dukungan menyusul langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung kadernya, Mardani Ali Sera, untuk menjadi kandidat calon wakil gubernur pendamping Sandiaga.

Langkah PKS tersebut diklaim telah mendapat restu dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Sementara itu, PPP juga mulai memunculkan nama baru, ustaz Yusuf Mansur, di samping nama-nama kandidat cawagub lainnya seperti Sylviana Murni atau Saefullah.

Penulis: Dimas Jarot Bayu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini