Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa akan mencabut dukungan untuk calon gubernur dari Partai Gerindra Sandiaga Salahudin Uno.
Jelang pendaftaran pasangan calon dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta, dinamika politik kerap terjadi. Telah mendeklarasikan untuk dukung Sandiaga, kini PKB berencana untuk mencabutnya.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Wilayah PKB DKI Jakarta Abdul Azis menjelaskan, wacana penarikan dukungan dikarenakan Sandiaga Uno yang sudah dijagokan Partai Gerindra lebih cenderung berpasangan dengan Mardani Ali Sera, kader dari Partai Keadilan Sejahtera.
"Kayaknya PKB tarik dukungam dari Sandiaga Uno," ujar Azis saat dihubungi wartawan Minggu (11/9/2016).
Azis mengatakan, PKB tidak dilibatkan Partai Gerindra ketika menjalin komunikasi dengan PKS. Apalagi, PKS menjagokan Mardani berpasangan dengan Sandiaga.
"Karena PKB tidak diajak bicara. Tidak diajak duduk bareng selaku partai koalisi pendukung Sandiaga," ujar Azis.
Sebab, PKB mendukung Sandiaga karena ingin menyandingkannya dengan Sekretaris Daerah Jakarta Saefullah. Praktis, dengan munculnya nama Mardani, Saefullah yang dijagokan PKB tersingkirkan.
Partai yang diketuai Muhaimin Iskandar itu, berencana membuat poros baru dan membentuk koalisi antara PKB, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrat.
"Kalau DPP PKB menyerahkan ke DPW. Yang sudah pasti (akan membentuk koalisi) PPP, PKB dan Partai Demokrat. Kalau PAN belum," kata Azis.
Mencuat nama Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra yang akan diusung dalam koalisi tersebut. Yusril, Sabtu kemarin, menyampaikan akan ada poros baru untuk mengusung dirinya untuk bertarung dengan Sandiaga, juga petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.