TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) telah mendukung mantan Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan enggan menanggapi hal tersebut, karena pihaknya masih fokus pada delapan orang yang saat ini masih diproses oleh Majelis Tinggi Partai.
"Komunikasi kemarin, untuk sementara kami fokus ke delapan orang yang sudah ada dulu. Sampai Majelis tinggi putuskan. Biarkan kami tugaskan 8 orang ini. Siapa tahu laku," kata Hinca di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (14/9/2016).
Sebelumnya, Ketua DPW PAN Eko Hendro Purnomo menyatakan dukungannya kepada Rizal Ramli untuk maju dalam pemilihan gubernur DKI 2017 mendatang.
Nama Rizal akan dibawa pada pertemuan koalisi kekeluargaan bersama enam partai lainnya yakni, Gerindra, PDIP, Demokrat, PKS, PPP, dan PKB.
Menurut Eko, Rizal Ramli memiliki kans besar untuk diusung koalisi kekeluargaan.
Nama Rizal dapat masuk meski sejumlah nama santer disebutkan dalam koalisi kekeluargaan yakni Sandiaga Uno, Mardani Sera, dan Yusril Ihza Mahendra.
"PAN sebagai inisiator kekeluargaan, masuk dalam bagian kandidat calon gubernur DKI Jakarta. Karena itu nanti saya informasikan, bahwa pak Rizal masuk dalam bagian kandidat," kata Eko saat bertemu Rizal Ramli di kantornya Gedung Ekomando, Jalan Cipinang Raya, Jakarta, Selasa (13/9/2016).
Eko menegaskan dengan dukunganya terhadap Rizal Ramli bukan berarti Koalisi Kekeluargaan terpecah.
Ia juga menampik akan membentuk poros koalisi baru untuk mendukung Rizal Ramli bila nantinya tidak diterima di koalisi kekeluargaan.
"Ini masih cair. Masih punya tanggal 23 (September). Lihat saja, PKB yang baru kemarin dukung Sandiaga, tapi tiba-tiba begini (menolak). Intinya, kita membawa oleh-oleh ke koalisi kekeluargaan. Kami akan share. Jadi, Saya tekankan, kami masih firm dengan koalisi," ujar Eko.