Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner KPU DKI Jakarta, Mohammad Sidiq Sabri mengakui adanya kesulitan saat mendata pemilih di DKI Jakarta.
Kesulitan pendataan pemilih diakibatkan adanya relokasi warga dari tempat tinggal asal.
"Ini memang cukup kesulitan bagi tim yang di lapangan," katanya di Kantor KPU DKI Jakarta, Jumat (19/6/2016).
KPUD DKI masih terus mencari dimana lokasi persis pemilih yang direlokasi tersebut.
"Ini apa di rusun Marunda atau di Rusun Rawa Bebek atau sudah pindah ke luar DKI Jakarta," ucapnya.
Begitu juga dengan warga DKI Jakarta penghuni apartemen mewah yang terkadang sulit didata.
Penjagaan ketat apartemen membuat petugas sulit mendata pemilihk Jakarta dengan baik.
Meskipun begitu, KPU DKI Jakarta memastikan seluruh warga ibu kota dapat menggunakan hak pilihnya saat Pilkada DKI Jakarta.
Warga DKI yang berada di Grey Area, Rumah Tahanan, Lembaga Pemasyarakatan, dan rumah sakit terus didata hingga 7 Oktober 2016 mendatang.
"Jika ada yang belum terdata, kami berharap ada partisipasi masyarakat untuk melaporkannya kepada petugas. Nanti akan kami data," kata dia.