TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku belum mendapatkan laporan mengenai seorang wanita tewas, Murtiah (30), di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur.
"Saya belum mendapat laporan. Nanti saya cek dulu," ujar Ahok di Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Selasa (20/9/2016).
Ahok belum berani menduga bahwa pengawasan dari pihak panti sosial lemah.
Dia baru bisa memaparkan masalah itu setelah mendapat laporan.
"Mungkin bisa saja kejadian kayak begitu. Tapi saya belum berani asumsi dulu. Di sana kan ada CCTV (kamera pengawas). Harusnya bisa dikontrol ya," ucap Ahok.
Diberitakan sebelumnya, nasib malang dialami Murtiah.
Perempuan tuna karya berusia 30 tahun itu kehilangan nyawa akibat dikeroyok lima rekannya sesama penghuni Panti Sosial.
Adalah Meida, seorang petugas kamar yang pertama kali menemukan Murtiah tak bernyawa, Senin (19/9/2016) petang.
Saat itu, sekitar 07.00 WIB, ia bersama petugas bagian pemberi makan bernama Ayu, hendak mengantarkan makanan ke penghuni panti.
Namun ada yang mencurigakan di kamar itu.
Kedua petugas mendapati seorang penghuni kamar terduduk diam.
Sebagian badannya dititupi celana panjang.
"Saat kami buka, ternyata dia adalah Murtiah. Yang membuat kami terkejut, dia sudah meninggal," kata Meida saat memberi keterangan kepada pihak polisi.
Menurut Meida, kondisi Murtiah saat itu mengalami luka-luka di bagian wajah. Darah juga melumuri sebagian wajah.
Selanjutnya, Meida dan Ayu melaporkan hal itu ke petugas satpam.
Diduga meninggal tak wajar, satpam mengintrograsi beberapa penghuni panti sosial.
Dalam upaya intrograsi, lima orang mengaku telah mengeroyok Murtiah hingga tewas.
Kelima pelaku adalah HW (30), DS (19), AP (18), KN (18) dan NT (16).
Kelimanya mengaku sebelumnya memukuli korban dengan tangan kosong.
Kejadian itu baru dilaporkan ke Polsek Cipayung Senin sore.
Saat ini, kelima pelaku sudah mendekam di balik jeruji besi Mapolsek Cipayung.
Polisi masih meminta keterangan soal motif para pelaku mengeroyok korban hingga meninggal.