TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menegaskan, dirinya tak mempermasalahkan turunnya elektabilitas akibat banyaknya penggusuran permukiman liar yang dilakukan menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017.
Pada Rabu (28/9/2016) pagi ini, misalnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan tetap menertibkan permukiman di Bukit Duri yang berbatasan langsung dengan Kali Ciliwung.
"Kami enggak peduli jabatan atau popularitas, yang penting orang akan kenang saya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu pagi.
Ia tak memedulikan jika kebijakannya itu membuat warga meninggalkannya dan tidak akan memilih dia pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Namun, kata dia, nanti warga akan melihat bahwa normalisasi sungai beres pada masa pemerintahannya.
"Kalau saya enggak kepilih lagi pun, (pada) Oktober 2017 orang akan melihat saya yang membereskan Kampung Pulo dan Bukit Duri. Saya yang bisa membuat titik banjir di Jakarta akan berkurang banyak," kata Ahok.
Ahok mengatakan, meninggalkan nama baik lebih penting dibanding kembali memimpin Jakarta.
"Buat apa terpilih lima tahun lagi, nanti gubernur berikutnya akan bilang begini, 'Ah, dulu Gubernur Ahok mah enggak bisa kerja. Nih Kampung Pulo ditinggalin, Bukit Duri ditinggalin'. Mendingan orang bilang, 'Nih siapa yang bikin? Ahok lho'," kata Ahok.(Kurnia Sari Aziza)