Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar pukul 06.30 WIB, ratusan aparat gabungan Kepolisian dan Sat Pol PP, ramai di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan. Dua unit eksavator juga terlihat berada di lokasi.
Tepat pukul 07.30 WIB, aparat gabungan kemudian mulai memasuki kawasan yang tepat bersebelahan dengan kali Ciliwung tersebut. Sebagian rumah terlihat kosong karena telah ditinggalkan oleh penghuninya.
Dua orang anak kecil yang terlihat baru saja terjaga dari tidurnya seketika menanyakan apa yang terjadi kepada sang ibu yang sudah berada di luar rumah.
"Ibu, ini ada apa?" tanya anak itu.
Tanpa banyak kata, sang ibu yang sudah membawa serta tas berisikan pakaian menarik si anak menjauhi eksavator yang mulai merobohkan bangunan demi bangunan.
Dibantu Satpol PP, dua anak yang berpakaian seadanya itu kemudian digandeng menuju tempat yang aman menjauhi rumah mereka yang berada di sisi tembok perlintasan kereta api.
Sebagian warga lainnya tidak tahu bahwa rumah mereka akan ikut ditertibkan. Pasalnya, selama ini hanya mengetahui bangunan yang berada di bantaran Ciliwung saja yang ditertibkan.
"Ini kan beda. Kalau yang belakang saya ini PJKA yang punya. Bukan pemerintah Kota. Jadi tidak tahu kami juga," jelas seorang warga di kawasan relokasi Bukit Duri, Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan relokasi kepada warga Bukit Duri yang tinggal di pinggiran kali Ciliwung. Setidaknya tersisa 44 kepala keluarga yang masih bertahan.