Beda Sikap di Pilkada DKI, Hayono Isman: Seharusnya Partai Tak Kebiri Anggota
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman mengaku telah dipanggil Komisi Pengawas Demokrat.
Hal itu terkait sikap Hayono yang mendukung pasangan Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta.
Pasalnya, Demokrat telah mengusung pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni.
"Saya kira tentang masalah ini. Saya bisa mengerti. Saya akan datang. Komisi pengawas minta terserah saya kapan mau datang, karena saya hari ini penuh, jadi besok malam," kata Hayono ketika dikonfirmasi, Rabu (28/9/2016).
Hayono tak menanggapi permintaan mundur dari Demokrat.
Ia lebih menunggu keputusan partai terkait sikapnya.
"Sekali lagi saya dapat memahami karena kan yang maju kan kakaknya (Ibas) namun harus ada ada prosedur organisasi," katanya.
Hayono menuturkan perbedaan sikap semestinya dapat diterima DPP Demokrat.
Ia mencontohkan saat memberikan dukungan kepada Joko Widodo di Pilkada DKI tahun 2012.
Sementara Demokrat mengusung Fauzi Bowo.
"Di Pilpres saya dukung Jokowi padahal partai dukung Prabowo. Kok sekarang bisa beda, karena itu kan pilihan. Di sini saya berpandangan tidak seharusnya partai mengkebiri anggota partai," kata Mantan Anggota DPR itu.
ā€ˇWakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto mengatakan, Komisi Pengawas partainya sudah menangani persoalan kader yang membelot tidak mengikuti keputusan parpol untuk mendukung Agus-Sylviana.
Menurutnya, Komisi Pengawas Partai Demokrat akan membentuk komisi pengawas untuk menindaklanjuti sikap Ruhut Sitompul dan Hayono Isman yang menyatakan mendukung pasangan Ahok-Djarot.
"Sekarang kan sedang ditangani komisi pengawas. Melalui Komwas akan memanggil (Ruhut dan Hayono) besok atau lusa. Nanti Komwas akan bersidang dan memberikan keputusan," kata Agus di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/9/2016).