TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar pukul 12.15 WIB, penertiban di Bukit Duri, yang dilakukan oleh pemerintah Kota Jakarta Selatan selasai dilakukan.
Hampir seluruh bangunan yang berada di bantaran Kali Ciliwung rata dengan tanah.
Terlihat hanya tiga bangunan yang berupa rumah ibadah masih berdiri tegak dan tidak ikut dirobohkan dengan alat berat.
"Untuk rumah ibadah, tidak akan kami robohkan memang," kata seorang petugas Satpol PP yang berada di lokasi, Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Proses penertiban berjalan lancar tanpa hambatan.
Perlawanan yang dilakukan oleh warga bersifat pasif dan tidak anarkis.
Mereka hanya menabuh perlengkapan rumah tangga seperti kaleng, galon, kayu serta beberapa benda lainnya.
Situasi sempat memanas ketika rumah dari Tokoh Ciliwung, Sandyawan Sumardi dirobohkan dengan alat berat, beberapa aktivis LSM yang sempat memberikan kata-kata umpatan kepada aparat.
Namun, situasi tersebut tidak berlangsung lama dan segera reda karena keduanya saling menahan diri.
Dari pantauan, warga saat ini sedang membereskan puing-puing yang tersisa dan mengambil beberapa kayu yang masih dapat digunakan kembali.
Sebagian lainnya terlihat mengabadikan momen tersebut dengan menggunakan ponsel mereka.