Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pakar teknologi dan lingkungan Firdaus Ali menilai, pembangunan kawasan pantai utara dibutuhkan oleh DKI Jakarta.
Menurutnya, langkah ini bakal memberikan manfaat strategis dalam pengembangan dan pemenuhan kebutuhan penduduk Jakarta yang terus meningkat.
Pertama, kata Firdaus, ketersedian lahan di Ibu Kota akan bertambah. Luas Jakarta hanya 662 kilometer persegi dengan jumlah populasi mencapai 13,6 juta jiwa.
"Ruang ini sangat sempit untuk sebuah ibukota. Singapura luasnya 762 kilometer persegi, tapi populasinya hanya 4.9 juta jiwa. Porsi penduduk Jakarta dua kali lebih besar dari Singapura," kata Firdaus dalam sebuah diskusi di Universitas Indonesia di Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Firdaus menjelaskan, kawasan utara menjadi pilihan untuk pengembangan perluasan lahan karena wilayah selatan merupakan daerah resapan air.
Untuk itu dirinya mengatakan tidak mungkin wilayah selatan dikembangkan untuk sektor usaha baru.
"Membangun ke selatan sekarang diharamkan. Untuk kawasan barat serta timur tidak mungkin, Bekasi dan Tangerang tidak akan mau beri lahan kepada Jakarta," kata Firdaus.
Manfaat selanjutnya pengembangan kawasan utara Jakarta, adalah melanjutkan, sekaligus merestorasi Teluk Jakarta.
Kondisi Teluk Jakarta dinilai sudah sangat buruk karena tercemar limbah industri dan rumah tangga.
"Restorasi itu butuh biaya, teknologi, dan modal. Jadi integrasi rencana reklamasi dengan restorasi Teluk Jakarta adalah pilihan," kata Firdaus.
Dirinya khawatir jika Teluk Jakarta tidak dibenahi, kondisinya akan lebih parah. Firdaus pun mencontohkan parahnya Teluk Tokyo, Jepang, yang lebih buruk dibandingkan Teluk Jakarta pada 1957 lalu.
"Mendiamkan Teluk Jakarta akan berdampak lebih masih ketimbang dengan reklamasi," katanya.