TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Zaenal Abidin (56) bersama istrinya jalani keseharian sebagai manusia gerobak.
Mereka berdua mencari rezeki dengan cara mencari barang-barang beserta botol-botol bekas.
Keduanya tidak memiliki rumah untuk tempat berteduh.
Menjalani hidup sebagai manusia gerobak membuat Zaenal sering sakit-sakitan.
Saat ditemukan oleh Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta, Zaenal terlihat kurus kering dan tak berdaya di dalam gerobaknya yang berada di sekitar Jalan Cipinang Besar, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Ada laporan dari masyarakat yang mengatakan, ada nenek tua dengan gerobak di pinggir jalan. Di gerobak itu dia lihat ada kakek tua terbaring tak berdaya kurus kelihatan kulit dan tulangnya," ujar Kepala Seksi Sosial Kecamatan Jatinegara, Sumadi saat dikonformasi Warta Kota, pada Minggu (2/10/2016).
Petugas Dinsos menemukan Zaenal pada hari Sabtu (29/9) malam. Saat itu, Zaenal sedang berada di depan sebuah toko di Jl. Cipinang Besar dekat Pom Bensin Universitas Mpu Tantular Jakarta Timur.
"Pak Zaenal, saat ditemukan sudah tidak berdaya. Lalu, kami membawanya ke Puskesmas Jatinegara terlebih dahulu sebagai pemeriksaan awal. Setelah itu baru kami bawa ke Rumah Sakit Budhi Asih untuk mendapat perawatan yang lebih intensif," tuturnya.
Keduanya, sambung Sumadi, tidak memiliki identitas sehingga kesulitan untuk mendapatkan akses kesehatan dari Bdan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Kalau ada BPJS kan gampang urusnya, karena tidak ada makanya biaya beliau ditanggung Dinas Sosial. Sampai sembuh," kata Sumadi.
Setelah sembuh, Zaenal akan diberikan opsi mengenai kelanjutan hidupnya. Sumadi menyatakan keputusan mengenai hal tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Zaenal beserta istrinya.
"Tergantung mereka maunya seperti apa. Ada opsi untuk transmigrasi. Setelah sehat, pihak rumah sakit akan mengirimkan laporan ke Dinas Sosial sebagai proses tindak lanjut," ungkapnya.
Pantauan Warta Kota di Rumah Sakit Budhi Asih, Zaenal dirawat di ruang 507 yang berada di lantai 5.
Selang infus terlihat dipasangkan di tangan sebelah kiri.
Saat dikunjungi, ia sedang tidur, sedangkan istrinya sedang tidak berada di tempat.
Petugas rumah sakit menyatakan istrinya hanya sesekali memantau perkembangan Zaenal. Sumadi menyatakan, kemungkinan besar, istrinya sedang memulung di tempat lain untuk mencari nafkah.
Penulis: Rangga Baskoro