TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua gedung perkantoran, Wisma Kosgoro dan Plaza Gani Djemat, bakal dihancurkan dalam waktu dekat.
Senior Associate Director Office Services Colliers International Indonesia Ricky Tarore mengungkapkan hal tersebut kepada Kompas.com, Selasa (4/10/2016).
Menurut Ricky, kedua gedung yang masing-masing berlokasi di Jl MH Thamrin dan Jl Imam Bonjol tersebut dihancurkan untuk dibangun gedung baru.
"Kendati saat ini untuk sektor perkantoran tengah mengalami kelebihan pasok alias over supply, namun pemilik masing-masing gedung tersebut merasa harus membangun gedung baru untuk kemudian dapat disewakan kembali dengan harga yang lebih tinggi," jelas Ricky.
Wisma Kosgoro diketahui mengalami kebakaran hebat pada 9 Maret 2015.
Menurut Ricky, kebakaran hebat tersebut memaksa para penyewa gedung relokasi ke gedung-gedung lainnya di sekitar kawasan Thamrin atau gedung baru di kawasan Sudirman.
"Karena itu, daripada jadi aset yang tidak membuahkan hasil (idle), pemiliknya memilih untuk menghancurkannya dan membangun kembali menjadi gedung baru. Terlebih lokasinya strategis di kawasan Thamrin," tutur Ricky.
Sementara Plaza Gani Djemat, tambah Ricky, dihancurkan karena usianya sudah tua. Banyak penyewa yang menginginkan menempati ruang kantor baru dengan teknologi yang lebih mutakhir.
"Beberapa pengisi Plaza Gani Djemat sudah relokasi," sebut Ricky.
Secara umum, sektor perkantoran pada kuartal III-2016 menunjukkan kompetisi yang sangat ketat. Hal ini mengakibatkan harga sewa tertekan.
"Fenomena tersebut akan berlangsung hingga akhir 2016," ujar Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto.
Selain itu, kondisi saat ini bisa disebut sebagai pasar penyewa atau tenant's market. Penyewa memiliki posisi tawar lebih tinggi ketimbang pemilik gedung.
Posisi tersebut menyebabkan penyewa punya opsi lebih banyak untuk menempati ruang-ruang kantor baru dengan harga yang sesuai permintaan atau hasil negosiasi.
Adapun pasokan ruang kantor di Central Business District (CBD) Jakarta secara kumulatif hingga kuartal III-2016 seluas 5.480.606 meter persegi.
Sementara di luar CBD Jakarta terdapat 2.892.447 meter persegi.