TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, menanggapi soal tiga tokoh nasional yang "turun gunung" dalamPilkada DKI Jakarta 2017.
Tokoh besar itu adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Megawati berada satu gerbong dengan pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, sedangkan SBY digerbong pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan Prabowo digerbong pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Menurut Anies, Pilkada DKI Jakarta bukan ajang pertempuran.
Gelaran ini sedianya berlangsung damai dan tengah menawarkan pendekatan kepemimpinan yang berbeda.
Selain itu, kata dia, pilkada merupakan ajang untuk menawarkan cara berbeda dalam menyelesaikan suatu masalah.
"Kalau saya melihat ini tentang calon dan bukan tentang pendukung," kata Anies di Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Anies juga menilai, masyarakat dapat membandingkan pengalaman, latar belakang, dan hingga karya masing-masing itu.
Selain itu, warga dapat mempertimbangkan rencana program dari pasangan calon. Sementara itu, Sandiaga mengatakan bahwa Prabowo tak mengintervensi dia dan Anies.
Prabowo, kata dia, hanya berperan dalam penentuan pasangan calon yang akan diusung Gerindra.
"Pak Prabowo pesan waktu itu, dekat dengan rakyat, saya enggak mau ikut campur," ujar Sandiaga.
Selain itu, Sandiaga menyebut bahwa Prabowo mengingatkan agar Anies-Sandiaga dekat dengan rakyat. Setelah itu, Prabowo tak lagi berperan.
Terkait Megawati dan SBY, Sandiaga tidak ingin berkomentar.