Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SA, pria pengangguran yang menyerang tiga anggota polisi di Pos Lalu Lintas Cikokol, Tangerang Kota, Kamis (20/10/2016) sempat melemparkan benda yang diduga sebagai bom pipa.
Namun, benda yang dilemparnya tersebut tidak meledak.
Pelaku pun langsung menyerang anggota polisi yang sedang bertugas.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar ā€ˇmengatakan dua benda itu diduga sebagai bom pipa dan saat ini sudah diamankan gegana untuk diurai kandungan dan isinya.
"Benda yang diduga bom pipa ditemukan di pinggir jalan, dekat dengan pospol," kata Boy Rafli Amar di Mabes Polri.
Menurut Boy Rafli Amar, efek jika bom tersebut meledak bisa mengancam keselamatan jiwa.
"Bom pipa kalau meledak di dekat kita sangat bahaya, perut bisa bolong, meledak," kata jenderal polisi bintang dua itu.
Untuk diketahui, peristiwa bermula, Kamis (2/10/2016), sekitar pukul 07.10 WIB.
SA menyerang tiga polisi secara brutal menggunakan golok dan sumbu yang mirip bahan peledak.
ā€ˇBerdasarkan kartu identitasnya, SA merupakan seorang pengangguran yang tinggal di Lebak Wangi RT 04 RW 03, Kelurahan Sepatan, Tangerang.
Usai menyerang, SA dilumpuhkan aparat kepolisian dengan tiga tembakan yang mengenai kedua pahanya.
Saat ini SA sudah mendapat perawatan di RS Kramatjati.
Barang bukti yang berhasil diamankan dari pelaku berupa sebuah senjata tajam (sajam) jenis pisau, sebuah sajam jenis badik, sebuah sarung sajam jenis badik.
Dua buah benda yang diduga bom pipa yang terletak di pinggir jalan dan pinggir kali, satu tas warna hitam, satu buah sorban putih, dan 1 buah sticker yang menempel di Pos Lalu Lintas.