TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Suherman tampak tertunduk lesu. Tangannya diborgol di pagar. Ia dikalungkan sebuah tanda dengan tulisan "Saya Maling HP di Stasiun Palmerah".
Pria asal Kebumen ini tertangkap tangan oleh korbannya saat mencuri ponsel di tempat mengisi baterai di Stasiun Palmerah, Jakarta, Kamis (20/10/2016) pagi.
"Malu, Bang, saya nyesel nyopet HP (ponsel)," kata Suherman sambil menyeka keringat di kepala, di Stasiun Palmerah, Jakarta.
Ia mengaku terpaksa mencuri lantaran tak punya uang untuk pulang kampung. Pria yang bekerja sebagai kuli proyek di daerah Kemanggisan ini mengaku baru kali pertama mencuri.
"Enggak tahu, Bang, gimana lagi. Saya pasrah aja," kata Suherman.
Petugas keamanan Stasiun Palmerah, Hudin, mengatakan, Suherman tertangkap tangan tak lama setelah mengambil ponsel korbannya.
Saat itu, dia berdiri di samping ponsel milik korban yang baterainya tengah diisi ulang. Korban, katanya, sempat tak memperhatikan ponselnya.
"Nah, pelaku ini langsung masukin ponsel ke kantong dan kabur. Untung si korban sadar dan langsung teriak maling," kata Hudin.
Petugas pun sigap menangkap Suherman. Ia diinterogasi dan langsung diberi hukuman dengan dipermalukan, memakai tanda "Saya Maling HP di Stasiun Palmerah" tersebut.
Rambut Suherman juga langsung dicukur. Sementara itu, Hudin menambahkan, ia masih menunggu arahan dari Kepala Stasiun Palmerah terkait kelanjutan Suherman.
Saat dikonfirmasi, Kepala Stasiun Palmerah, Okky, mengatakan, ia tak bisa melanjutkan kasus tersebut ke kepolisian. Sebab, korban tak mau melanjutkan persoalan tersebut, dan kembali melakukan aktivitasnya.
"Kami mengimbau, ke depan, penumpang kereta lebih berhati-hati lagi menjaga barang bawaannya. Petugas keamanan kami juga sudah disiagakan untuk kasus seperti ini," ucap Okky.
Penulis: : Kahfi Dirga Cahya