TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menghabiskan waktu kampanye hari ke lima dengan berdialog bersama warga Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (1/10/2016).
Setelah menyambangi pesantren Nurul Jannah Al Islamy, calon wakil gubernur pasangan Anies Baswedan tersebut menggelar dialog dengan warga Jalan Bangun Nusa III, Cengkareng Timur, Jakarta Barat.
Sejumlah pertanyaan disampaikan warga, mulai dari penggusuran hingga masalah Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Salah seorang warga meminta apabila Sandiaga terpilih menjadi Wakil Gubernur maka Pasar Cengkareng jangan digusur.
Lantaran sekarang ini ada kabar jika pasar tradisional akan digusur.
"Pak bagaimana dengan keberadaan pasar sekarang, kalau bapak terpilih jangan gusur pasar Cengkareng," ujar salah seorang warga dalam dialog tersebut.
Baca: Sambangi Pesantren, Sandiga Ditanya Santri Isu KJP Hilang Jika Anies-Sandi Menang
Baca: Sandiaga: Saya Pertama Kali Bicara BLT Malah Di-bully
Selain itu ada juga yang menanyakan apakah Kartu Jakarta Pintar akan tetap berlaku atau tidak.
Pasalnya sekarang ini beredar informasi jika program KJP akan dihilangkan apabila Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak lagi menjabat.
"Terus pak masalah KJP gimana, apakah nanti tetap ada atau akan dihapus, karena itu penting pak untuk pendidikan anak-anak kami," kata warga lainnya.
Mendengar pertanyaan tersebut Sandiaga meyakinkan kepada warganya jika dirinya bukan tukang gusur.
Termasuk terhadap pasar tradisional yang menurutnya merupakan ujung tombak perputaran roda ekonomi warga.
"Pasar tradisional akan dikembangkan, saya ini ketua asosiasi pedagang pasar tradisional. Sebanyak 70 persen masyarakat kita kelas menengah, jadi yang harus dibangun pasar bukan mal" papar Sandiaga.
Sandiaga berjanji apabila terpilih sebagai wakil gubernur Jakarta ia akan melindungi pedagang pasar tradisional.
Tidak hanya itu saja, ia juga akan menjaga keberlangsungan usaha kecil dan menengah.
"Penggusuran akan kita kaji, kita akan pastikan pasar tradisional akan diberdayakan, pedagang-pedagang kecil, UKM, ibu-ibu kita akan perlakukan sebagai pelaku ekonomi yang harus dilindungi," pungkas Sandiaga.
Mengenai KJP, Sandiaga berjanji akan meningkatkan fungsi Kartu Jakarta Pintar (KJP) serta akan melengkapinya dengan Kartu indonesia Pintar (KIP).
Sekarang ini warga di Jakarta tidak berani menggunakan KIP karena adanya Peraturan gubernur yang melarangnya.
"Saya dan pak Anies akan gabungkan KJP dan KIP. Masyarakat kelas bawah Insya Allah akan dapat tambahan, dana tunai bentuknya. Nah itu nanti yang akan berubah," papar Sandiaga.