TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan mengeluarkan program mensantrenkan anak-anak Jakarta jika ada yang ingin menjadi kiai ataupun ustaz.
"Tahun depan launching (dikeluarkan) yang pengen jadi ustaz atau kiai. Dia mau jadi santri, mau di pesantren terbaik di Indonesia, kami akan biayai," tutur Ahok di saat pertemuan dengan Jakarta Ahok Social Media Volunteers (Jasmev), Menteng, Jakarta, Sabtu (5/11/2016).
Menurut Ahok, saat ini program pendidikan yang telah dijalankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu membiayai biaya hidup dan kuliah di perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia.
"Saya sudah keluarkan peraturan anak bisa masuk perguruan tinggi negeri kami biayai Rp 18 juta per anak per tahun, tapi tahun depan kami evaluasi karena masuk Universitas Indonesia Rp 18 juta tidak cukup, butuh Rp 25 juta sampai Rp 30 juta per tahun, itu untuk biaya hidup saja kalau irit-irit," tutur Ahok.
Dengan program membiayai pendidikan anak-anak Jakarta ke perguruan tinggi negeri ataupun pesantren terbaik, Ahok menyakini Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Jakarta akan meningkat lagi.
"Tahun 2015, IPM Jakarta tertinggi di Indonesia mencapai 78,99 persen dan kami yakin terus naik," ucap Ahok.